Asal : Sulawesi Utara
Alkisah, di sebuah hutan di daerah Sulawesi Uta®a, hiduplah sepasang
suami-istri
yang
miskin.
Sang
Suami
bernama
Abo Mamongkuroit,
sedangkan
istrinya
bernama Putri
Monondeaga.
Walaupun
hidup
miskin,
sepasang
suami-istri
itu
senantiasa
hidup
saling
menyayangi.
Ke
mana
pun
pergi,
mereka
selalu
bersama
dan
saling
membantu.
Setiap
hari
mereka
mencari
kayu
bakar
untuk dijual ke pasar yang terletak
tidak jauh dari tempat
tinggal
mereka.
Mereka
juga
memelihara
beberapa
ekor
ayam
yang
akan
dijual
ke pasar
untuk
menambah
penghasilan.
Rupanya,
hidup
serba kekurangan
membuat
Abo
Mamongkuroit
berniat untuk pergi merantau.
Pada
malam
harinya,
Putri
Mondeaga
segera
menyiapkan
bekal
berupa
ketupat,
telur
rebus,
dan
beberapa helai
pakaian
untuk
suaminya. Saat
matahari mulai
terbit
di
ufuk
timur,
Abo
Mamongkuroit
pun
bersiap
untuk
berangkat
merantau.
Walaupun dengan
berat
hati,
ia
terpaksa
harus
meninggalkan
istrinya
seorang
diri di tengah
hutan. Perpisahan
itu sangatlah
berat bagi pasangan
suami-istri
itu.
Sebab,
sejak
menjadi
pasangan
suami-istri, barulah
kali
ini
mereka
akan
berpisah. Rasa haru pun menyelimuti
hati keduanya.
Tak terasa, Putri Mondeaga
|