34
dengan
kotak
lainnya.
Jadi
secara
sederhana, SWOT
adalah
suatu
metode
yang
merinci
keunggulan internal utama
dan kelemahan perpustakaan, kemudian
mengaitkannya dengan peluang dan ancaman eksternal. SWOT memungkinkan
pustakawan menyusun kerangka kerja yang mengorganisir pemikiran
pustakawan yang tidak terlalu subjektif namun juga tidak terlalu optimis. Kalau
tidak maka hasilnya akan kosong dan tidak bernilai untuk pemasaran. Dari
SWOT
tersebut,
pustakawan
memperoleh gambaran
jenis
organisasi jasa
informasi dan perpustakaaan
Pustakawan perlu
memusatkan
pada
bidang
kekuatan
jasa
dan
informasi
perpustakaan yang dapat dimaksimumkan serta digunakan untuk memperbaiki
dan memperkuat posisi. Bidang tersebut meliputi (Sulistyo Basuki):
a. reputasi keahlian dan kehandalan jasa informasi dan perpustakaan
b. nilai tambah jasa informasi dan perpustakaan
c. jasa individual misalnya informasi yang disajikan disesuaikan dengan kebutuhan
individual pemakai
d. produk
yang
lebih
baik,
misalnya
materi
tercetak
diperkuat
dengan
jasa
pelayanan terkini
e. produk yang
lengkap di
mana semua semua kebutuhan
informasi pemakai
dipenuhi perpustakaan berdasarkan kemampuan
peneliti
informasi
yang
canggih
sesuai dengan jadwal
f.
staff
perpustakaan
yang
dianggap
sebagai
memiliki
pengetahuan
luas,
mempunyai komunikasi
yang baik dengan pendekatan yang menyenangkan, dan
memahami kebutuhan pemakai.
|