2
orang penari, satu di bagian depan / kepala dan satunya
lagi di bagian belakang / ekor.
Penari
di
bagian
belakang
hanya
bisa
melihat kaki
dari
penari
di depannya
sehingga
ia
mharus mengandalkan irama dari musik pengiring dan petunjuk-petunjuk yang diberikan
kaki
penari
di
depannya
sebagai
acuannya
untuk
menari. Sedangkan
penari
di
bagian
depan mengendalikan topeng kepala Barong dengan kedua tangan melalui pegangan kayu
yang
terletak
di
bagian belakang rahang topeng. Dibutuhkan stamina yang kuat untuk
menari dengan kostum Barong.
Topeng Rangda adalah
penampung kesaktian Batari Durga. Asal dipuja dan
dipersembahkan sesajen
seperti semestinya, Durga diharapkan melindungi masyarakat
setempat
dari
wabah
yang
mengancamnya. Topeng
ini
juga
dianggap
dapat
mengontrol
para
leak,
tukang
sihir
perempuan
yang
mempelajari
ilmu
pengiwa
(ilmu
sihir
kiri),
konon bisa berubah bentuk dan menularkan wabah-wabah.
Kostum Rangda dikatakan lebih diberatkan karena peran yang dimainkan itu
sendiri dari pada karena berat kostum secara harafiah. Berat topeng dan hiasan kepala
Rangda
diperkirakan
sekitar
10-12
kg,
tetapi tantangan
magis
dan
spiritual
yang
harus
dihadapi
penarinya
lebih
berat
lagi.
Kostum Rangda
mempunyai
rambut
dari
buku
kambing,
payudara
yang
menjuntai,
celana dari bahan bulu serta kuku buatan yang
panjang. Lidahnya yang panjang dan terjuntai
menggambarkan bahwa ia selalu lapar dan
mencari
korban.
Lidah-lidah
api
yang
keluar dari
lidahnya
merupakan
simbol
dari
api
yang
tak
kenal
ampun.
Matanya
yang
melotot
menggambarkan
kemarahan
dan
kegalakan. Ia selalu menempatkan dirinya terlebih dahulu dan tidak percaya bahwa ada
orang lain yang kekuatannya lebih hebat daripadanya. Di atas rambutnya terdapat lidah-
lidah
api
(swidwara)
yang
melambangkan
kekuatannya
spiritual
magisnya.
|