29
melalui
LSP yang terdiri atas komponen-komponen:
manajemen path, penempatan
trafik, penyebaran keadaan network, dan manajemen network.
a. Manajemen Path
Manajemen
path
meliputi
proses-proses
pemilihan
route
eksplisit
berdasar
kriteria tertentu, serta pembentukan dan pemeliharaan tunnel LSP dengan aturan-
aturan tertentu. Proses pemilihan route dapat dilakukan secara administratif, atau
secara
otomatis
dengan proses
routing
yang
bersifat
constraint-based. Proses
constraint-based dilakukan dengan kalkulasi berbagai alternatif routing untuk
memenuhi spesifikasi
yang ditetapkan dalam kebijakan administratif.
Tujuannya
adalah
untuk
mengurangi
pekerjaan
manual
dalam TE
(Traffic
Engineering).
Setelah pemilihan,
dilakukan
penempatan
path
dengan
menggunakan
protokol
persinyalan, yang juga merupakan protokol distribusi label. Ada dua protokol
jenis ini yang sering dianjurkan untuk dipakai, yaitu RSVP-TE (Resource
reservation protocol -
Traffic extension) dan CR-LDP (Constraint-based Label
Distribution Protocol). Manajemen path juga mengelola pemeliharaan path,
yaitu
menjaga
path
selama
masa
transmisi, dan mematikannya setelah transmisi
selesai.
Terdapat sekelompok atribut yang melekat pada LSP dan digunakan dalam
operasi manajemen path. Atribut-atribut itu antara lain:
1. Atribut
parameter
trafik,
adalah
karakteristrik
trafik
yang
akan
ditransferkan,
termasuk
nilai
puncak,
nilai rerata,
ukuran
burst
yang
dapat
terjadi, dll. Ini diperlukan untuk menghitng resource yang diperlukan dalam
trunk trafik.
|