33
c. Sikap itu konsisten
Secara relatif, sikap selalu konsisten dengan perilaku yang diperlihatkannya. Sekali sikap
terbentuk, tak mudah mengubahnya.
Hal ini penting dipahami
karena walaupun resisten
terhadap perubahan, sikap
bisa
berubah, tetapi
sulit. Untuk
membentuk
sikap
positif
terhadap suatu
produk
diperlukan
biaya
promosi
yang
tidak sedikit,
dan
apabila
sikap
terhadap suatu
produk
(terutama
sikap
negatif)
sudah
terbentuk,
sulit sekali
untuk
mengubahnya.
d. Sikap terjadi dalam situasi tertentu
Situasi adalah peristiwa atau keadaan pada saat pengamatan. Situasi ini mempengaruhi
hubungan antara sikap dan
perilaku. Contohnya, seseorang membutuhkan sabun
mandi,
padahal
saat
itu hujan
deras, sementara
dia
tinggal
di
tempat
yang
jauh
dari
pertokoan.
Ia
ingin
membeli
sabun
Camay,
tetapi
karena
warung
disebelah
rumah
hanya menjual sabun Lux, dia membeli
Lux. Dalam contoh
tersebut, tidak selalu berarti
bahwa orang itu bersikap
positif
terhadap sabun Lux. Sikap dia yang
tampaknya positif
terhadap produk itu dikondisikan oleh situasi.
e. Sikap itu terarah, dan mempunyai intensitas tertentu
Dikatakan
terarah
karena
sikap
menyebabkan
orang
mempunyai
pandangan
negatif
atau positif terhadap obyek sikap. Seberapa besar
ketidaksukaannya atau kesukaannya
terhadap obyek sikap dinyatakan oleh intesitas sikap itu.
2.14
Tiga Komponen Sikap
Sikap memiliki tiga
komponen /
unsur yaitu
Kognitif (pengetahuan), Afektif (emosi,
perasaan) dan Konatif (tindakan).
Kognitif
adalah
pengetahuan
dan
persepsi
konsumen,
yang
diperoleh
melalui
pengalaman dengan sutu objek-sikap dan informasi dari
berbagai sumber. Pengetahuan dan
persepsi
ini
biasanya
berbentuk
kepercayaan
(belief), yaitu
konsumen
mempercayai
bahwa
produk
memiliki
atribut.
Pengetahuan
ini
dan
persepsi
yang
ditimbulkannya
biasanya
|