BAB 2
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN
2.1
Sekolah sebagai industri jasa
Industri
pendidikan
tidak dapat
dilepaskan
dari industri
jasa
dimana
jenis
industri
ini
digolongkan. Banyak
pakar
telah
mendefinisikan
jasa
dalam
redaksional
yang
berbeda-beda.
Berikut beberapa kutipan yang mendefinisikan jasa tersebut :
Service means all
activities whose output is not a physical product or construction,
is
generally consumed at
the time
it
is
produced and provides added value
in
forms (
such as
convenience,
amusement, timeliness,
comfort or health ) that are essentially intangible concerns
of its first purchaser (Zeithaml. 2006, p:12)
Services are
originally
intangible and
relatively quickly
perishable
activities
whose
buying which does not always lead to material possession,
take place
in an interactive
process
aimed to creating
customer satisfaction. (Kaspe®. 2006, p:15)
Dari dua kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan industri jasa
berkaitan
dengan aktivitas ekonomi
yang
tidak menghasilkan
produk fisik, dikonsumsi pada saat
diproduksi,
memberikan
nilai
tambah
berwujud
misalnya
dalam bentuk
kenyamanan,
hiburan,
kesenangan atau
kesehatan.
Jasa
tidak
mengakibatkan
kepemilikan
atas
material
dan
dalam
prosesnya melibatkan interaksi antara produsen dan konsumen
dalam rangka
menciptakan suatu
kepuasan.
Berkaitan
dengan
kontak
antara
produsen
dan
pelanggan
dalam
jasa
(Teboul.
2006,
p:20) menegaskan hal tersebut:
Delivering a service involves
a
contact, an interaction
between the service provider and
the customer. Customers are
integral part of the service delivery as they are
transformed
or
simply interact during the transaction.
6
|