Home Start Back Next End
  
41
Menurut Napa J Awat (1999), tujuan utama persediaan adalah menyediakan
tempat
untuk
bahan
baku,
barang
setengah jadi,
dan
barang
jadi
sebelum
dilanjutkan
ke
tahap
proses
yang
berikutnya, seperti
halnya
ke
tahap
proses
produksi untuk
bahan
baku
yang
membantu
dalam
proses
produksi
yang
akan
diproduksi, ataupun
barang
setengah
jadi
untuk
membantu
dalam
tahap
penyelesaian produksi dana barang jadi yang akan didistribusi kepada pelanggan
ataupun konsumen.
Dalam
proses
pencapaian tujuan
persediaan, perusahaan
harus
menerima
konsekuensi
dari
proses
tersebut,
yaitu
dengan
menanggung biaya
maupun
resiko
yang
berkaitan
dengan
keputusan
persediaan.
Oleh
karena
itu,
sasaran
dari manajemen persediaan adalah menghasilkan keputusan tingkat persediaan,
yang
menyeimbangkan tujuan
diadakannya
persediaan
dengan
biaya
yang
dikeluarkannya, dengan
kata
lain,
manajemen
persediaan
berusaha
untuk
meminimumkan total biaya persediaan dalam perubahan tingkat persediaan.
Oleh karena itu, diperlukan adanya pengendalian terhadap persediaan bahan
baku agar :
1.
Menjaga jangan sampai terjadinya
kehabisan persediaan bahan yang
mengakibatkan
timbulnya
biaya
kekurangan
bahan
(shortage
cost
atau stock out cost)
2.
Menjaga  
agar  
persediaan  
bahan  
tidak  
berlebihan  
sehingga
memperbesar biaya pemeliharaan (carrying cost)
3.
Menjaga
agar
tidak
terjadi
pembelian
kecil-kecilan
yang
mengakibatkan naiknya biaya pemesanan (procurement cost atau set
up cost atau ordering cost)
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter