70
diperbaiki. Jika
sistemnya
belum
ada
maka
yang
dilakukan
adalah
merancang
sesuatu
yang baru dan baik. Terhadap sistem kerja yang baik
inilah pengukuran
waktu
dilakukan,
dan
dari
sistem
inilah
waktu
penyelesaian
pekerjaan
dicari.
Walupun
selanjutnya pembakuan sistem
yang
dipandang
baik
ini
dilakukan,
seringkali
pengukur,
sebagaimana halnya
juga
operator,
tidak
mengetahui
terjadinya perubahan perubahan pada
sistem
kerja.
Memang
perubahan adalah
sesuatu
yang
wajar
karena
bagaimanapun
juga
suatu
sistem
tidak
dapat
tetap
dipertahankan
terus
menerus
pada
keadaan
yang
tetap
sama.
Keadaan
sistem
yang
selalu
berubah
dapat
diterima,
asalkan
perubahannya
adalah
yang
memang
sepantasnya
terjadi.
Akibatnya
waktu
penyelesaian yang
dihasilkan
sistem
selalu
berubah
ubah
namun
juga
mesti
dalam
batas
kewajiban. Dengan
lain
perkataan
harus
seragam.
Tugas
pengukur
adalah
mendapatkan data
yang
seragam ini.
Karena
ketidak
seragam dapat
datang
tanpa
disadari,
maka
diperlukan
suatu
alat
yang
dapat
mendeteksinya.
Batas
batas
kontrol
yang
dibentuk
dari
data
merupakan batas
seragam
tidaknya
data.
Data
dikatakan
seragam, yaitu berasal dari sistem sebab
yang sama, bila berada diantara kedua
batas kontrol, dan tidak seragam, yaitu berasal dari sistem sebab
yang berbeda,
jika
berada
diluar
batas
kontrol.
Yang
diperlihatkan
dalam
contoh
pengujian
keseragaman diatas
adalah
data
yang
berada
didalam
batas
batas
kontrol;
karenanya
semua
data
dimasukkan
dalam
perhitungan perhitungan
selanjutnya. Misalnya dari ketiga puluh dua
harga
yang telah terkumpul didapat
BKA
=
18,246
dan
BKB
=
9,197,
dan
subgrup
keenam
berharga
rata
rata
19,261. Jelas subgrup
ini berada diluar batas kontrol karena diatas
harga
BKA.
Oleh
sebab
itu
subgrup
ini
harus
dibuang
karena
berasal
dari
sistem
sebab
|