43
diatur
dengan
rentang
3,
6,
9,
dan
12
Volt.
Tentu
saja
akumulator
jenis
ini
dapat
dimuati kembali (recharge) apabila muatannya telah berkurang atau habis.
Dikenal
dua
jenis
elemen
yang merupakan
sumber
arus
searah
(DC)
dari
proses kimiawi,
yaitu elemen primer dan
elemen sekunder. Elemen primer terdiri
dari elemen
basah
dan
elemen kering. Reaksi
kimia pada elemen primer
yang
menyebabkan elektron
mengalir dari elektroda negatif
(katoda) ke elektroda positif
(anoda)
tidak
dapat
dibalik
arahnya.
Maka jika
muatannya
habis,
maka
elemen
primer tidak dapat dimuati kembali dan
memerlukan penggantian bahan
pereaksinya
(elemen
kering).
Sehingga dilihat
dari
sisi
ekonomis
elemen
primer
dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer adalah batu baterai (dry cells).
Elemen sekunder harus
diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan,
yaitu dengan cara mengalirkan arus
listrik
melaluinya (secara umum dikenal dengan
istilah 'disetrum'). Akan
tetapi,
tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat
dimuati kembali berulang kali.
Elemen sekunder
ini lebih dikenal dengan akumulator. Dalam sebuah
akumulator berlangsung proses elektrokimia yang bolak-balik dengan efisiensi
yang
tinggi.
Yang dimaksud
dengan
proses
elektrokimia
bolak-balik
yaitu
di
dalam
akumulator saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia
menjadi tenaga
listrik (discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati,
terjadi proses tenaga
listrik
menjadi tenaga kimia (charging).
|