Home Start Back Next End
  
Agustina Yohana / 1000868270
BINUS University Jakarta
City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta
63
Memiliki pilar pilar atau kolom kolom
berbentuk balok vertikal menjulang pada
fasad bangunan. Contoh: Gedung Brighton
Odeon
(Bayer,1999)
Seiring
dengan
berjalannya waktu,
arsitektur
Art
Deco
terlihat
masih
digunakan
di Indonesia
(periode
1985-2005).
Pada
prinsipnya
ciri-ciri
arsitektur  
Art
Deco
yang
periode
1985-2005
masih
sama
dengan
arsitektur
Art
Deco periode 1920-1940, hanya penggunaan materialnya
dan proporsinya
yang
berbeda,
sebab
menyesuaikan dengan
perkembangan zaman dan
teknologi (Indartoyo, 2006:9).
Material
yang
umumnya
digunakan antara
lain
kaca,
baja
yang
diekspos,
baja
ringan,
dan alumunium.
Oleh
sebab
itu,
arsitektur
Art
Deco
periode
1985-2005
dapat
dikelompokan sebagai
Neo
Art
Deco.
Berikut
ini
adalah beberapa contohnya.
Tabel 2.11 Ciri-ciri dan contoh Bangunan Art Deco periode 1985-2005
Mempunyai
bagian
“menara”
sebagai
klimaks
dan
juga
berkesan
massif.
Contoh:
Kantor PLN, Bintaro
(Koleksi Indartoyo, Ir., MT)
Bangunan
horizontal dengan
klimaks
“menara”
dan
ornament
geometris.
Menggunakan
material kaca
serta
alumunium. 
Contoh: 
Mall  Elektronik,
Glodok
(Koleksi Indartoyo, Ir., MT)
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter