13
Dalam
buku karan gan
Laufer
terbitan
tahun
1923
h
alaman
29-3 0
disebutkan p ula bahwa
leluhur d ari
baron g adalah
tarian
sin ga d ari Cin a, atau
disebut
barongsai, y ang
mun cul
sekitar
Din asti
Tang (abad ke-7
hin gga 10
masehi) dan tersebar k e bany ak daerah Asia Timur (B andem, 2001 a, p 2).
2.2.6 Klasifikasi Topeng Bali
Top eng Bali dap at
diklasifikasik an
men jadi b eberap a bagian. Klasifik asi
menurut karakterny a/tip e
psikologis,
menurut
unsur wajah,
menurut
strukturny a, klasifikasi
dari
segi
konteksny a, klasifikasi
menurut
zamanny a,
serta
klasifikasi
menurut genre
seni
p
ertunjukanny a. Berikut klasifikasi
menurut
genr e seni p ertunjukkanny a.
Sep erti
y
ang dijab arkan oleh I Ny oman Catra dalam
tesisny a
y
ang
berjudul
Topeng:
Mask
Dance-Drama
(1996),
d
ewasa
in i
ada
lima
genr e
seni
p
ertunjukkan
y
ang
menggun akan
top eng.
M
ulai
dari
y
ang p aling
sakral,
kelima
genre
seni p ertunjukkan
itu
melip uti (1)
Brutuk, (2)
Barong dan
Rangda,
(3)
Telek
dan
Jauk,
(4)
Wayang
Wong,
dan
(5)
Dramatari
Topeng.
Barong
dan Ran gda
sendir i
dibagi
men jadi
tiga, y aitu
Tari
barong, Baron g
Landun g, dan C alonar an g. Way an g
Won g
d
ibagi
lagi
men jadi
du a, y aitu
Way ang
Won g
Parwa
dan Way ang
Won g
Ramay ana. Sedan gkan dramatari
top eng menurut
ju mlah p enari
dan p enggun aan
tapel-ny a, p ertunjukan top eng
dap at
dibedakan
menjadi
tiga,
y
aitu
(1)
Topeng
Pajegan,
(2)
Topeng
Panca,
(3)Topeng Prembon, dan
y
ang baru
muncu l berdir i
sendiri
secar a resmi b aru-
baru ini (4) Topeng Bondres (Kodi, 2006, p 61).
|