16
M
ereka y ang berusaha
kabur
melalui
jalan
belak an g dihadan g den gan
serangan
senap an dan
meriam
y
ang d itemp atkan di tep i kanal.
Tembakan
y
an g
bertubi-tubi
meny ebabkan
terbakarny a
p
erumahan Tiongho a. Sep erti
telah
diantisip asi
sebelumny a,
beberap a
orang
Tionghoa
y
ang
terjebak
mencob a
melar ikan dir i
namun d isambut
tembakan. M ereka
y
ang
p
utus asa, memilih
gantun g dir i
ataup un
melomp at
ke
dalam
kob aran ap i.
Lainny a
dibunuh saat
berusaha beren an g meny eberan gi kanal kota sebelah timur.
Hari berikutny a, p embantaian
ini
tidak
mereda.
Setelah dik eluark an
kep utusan
untuk
memindahk an
p
ara
tahanan
Tion ghoa
dan
or an g-oran g y an g
p
erlu p erawatan dari p enjara
VOC ke
rumah
sakit
Tiongho a.
Saksi
mata
meny atakan bahwa
oran g-oran g
Tiongho a
di
rumah sakit diseret keluar d an
dibunuh, bany ak y ang digantung di alun- alun stadhuis
y
ang kini
menjad i
M
useum Fatahillah.
Pemb antaian
ini b erlan jut
terus, bahkan
merek a
y
an g
berhasil
lolos
terus
diburu. M ereka
y
ang ditemukan
sedan g bersembuny i,
dibunuh den gan kejam. Pembantian
tidak d ihentikan samp ai tan ggal 22 Oktober
1740,
dua
min ggu
setelah
p
embantaian
dimulai. Selanjutny a
di
dalam
lap oran
utusan
VOC
y
ang dikirim k e
Tiongkok, diny atakan bahwa setelah k ejad ian
itu,
seluruh oran g Tiongho a y ang tin ggal d i dalam tembok kota telah disap u bersih.
M
enurut lap oran, jumlah y ang
menin ggal
dunia
mencap ai
10,000 oran g,
termasuk 500
tahanan d an p asien.
Sebany ak 500
oran g
men galami
luk a p arah,
dan 700 rumah dirusak dan dijarah.
Lap oran tersebut
meny atakan bahwa orang-
orang B eland a maup un Erop a lainny a baik
militer
maup un sip il, bersama-sama
dengan p asukan-p asukan p ribumi, melakukan p embantaian d en gan kejam.
|