24
nasionalisme.
Rencana
jan gka
p
anjan g
untuk
mencip takan
kontradiksi-
kontradiksi sosial di kemudian
h
ari,
y
ang menjaga agar keku atan-kekuatan
dalam
masy arakat dap at p ukul memukul satu dengan y ang lain.
Wijkenstelsel memudahk an p engawasan dan op resi secara
lan gsun g maup un
secara
p
rovokasi. Hal
in i
bisa dib enarkan den gan p erkemban gan
sikap anti
Tionghoa y an g tanp a sadar disuburkan secara beren cana, dan
men jadi akut p ada
tahun-tahun
berikutny a
hingga
kin i.
Akibat
y
ang d itimbulkan terhadap warga
Tionghoa
adalah p erasaan terkungkun g
dan waswas terhadap dunia
luar dan
masy arakat di
luar stelsel
itu, y ang
menjadi
p
emicu sikap berkelomp ok dan
hidup dalam
sek lusi
sosial, dan p ada
akhirny a
samp ai
p
ada
hari
ini masih
mencip takan
mentalitas
dan
kep ribadian
menutup
diri. M ereka
y
ang telah
membaur
akhirny a kehilan gan
faktor asimilasi
itu dan akh irny a
menjad i
Di
sisi
lain,
sik ap ini
ju ga
men imbulk an
gap, jarak, dan p erp ecahan
den gan elemen
masy arakat
Indonesia
lainny a
y
ang
men ilai
sifat
war ga
Tion ghoa
ini
sebagai
eksklusifitas
belaka.
Bisa d ilih at
bahwa kebijakan p ragmatis
Belanda
y
an g
diterap kan p ada jaman kolonial memiliki h asil y ang terlalu ef ektif.
2.3 Hasil Angket
Penulis
melakuk an sejumlah an gk et
terhadap 100
resp onden dengan
ragam
usia 17-
30
tahun
untuk
mengetahui
p
engetahuan masy arakat
terhadap diskriminasi
rasial
d
an
p
eristiwa p embantaian Tionghoa d i Batavia tahun 1740. Hasilny a adalah:
1. 54 oran g
(54%) berusia
sekitar 21-25 tahun, seb any ak 41 oran g (41%)
berusia sekitar 17-20 tahun, dan sisany a berusia 25-30 tahun.
|