27
tidak akan pernah mereka lupakan. Hal ini dapat pula dikatakan, kita telah
membawa kesadaran budaya kembali ke akarnya kepada anak-anak.
Selain
itu,
anak-anak juga
akan
belajar,
dunia
bukan
hanya
lingkungan
tempat
mereka
tinggal
saja.
Mereka
pun
belajar,
manusia
hidup
secara
berbeda
dan
memiliki
nilai
budaya
yang
berbeda
pula.
Di
beberapa Negara
yang
sempat
dikunjunginya saat
liburan, anak-anak akan
melihat
penduduk aslinya
yang
ramah dan suka menolong.
Di
samping
itu, dengan berada
langsung di
daerah
yang berbudaya asing,
anak-anak akan belajar
menghargai musik yang tak
lazim
mereka dengar, ataupun
masakan yang belum pernah mereka cicipi sebelumnya.
Hal
ini
akan
membuat mereka
lebih terbuka
untuk
mencoba sesuatu
yang
baru. Dengan dukungan orangtua,
mereka bahkan dapat
mengerti
manusia secara
lebih
luas,
belajar
bertoleransi
dan
menjadi
lebih
menghargai
apa
yang
mereka
miliki di rumah.
Ketika
anak-anak
mengunjungi suatu
daerah
atau
negara
yang
menggunakan bahasa
aslinya,
mereka
jadi
merasakan
bagaimana
menjadi
orang
asing, dan
ketika
mereka
mengunjungi negara
yang
cantik tetapi
miskin,
mereka
akan
mensyukuri
berkah
yang
telah
diberikan
Tuhan
kepada
kehidupan mereka.
Mungkin,
mereka
akan
lebih
menghargai
para
imigran,
dan
tidak
sembarangan
menghakimi orang yang berbicara dengan aksen atau bahasa berbeda.
Satu
hal
lagi, di
saat berpergian, sejarah kehidupan
ini
akan terasa
menjadi
lebih
hidup,
dan
pada
saat
yang
bersamaan,
anak-anak pun
akan
|