M
ereka terus berdoa, memohon dikarun iai seor an g anak k ep ada San g Hy ang
Widi Wasa. Setelah sekian lama, doa
merek a terkabul, san g istri kemud ian
men gandun g. Lahir seoran g anak laki-laki dar i kandun gan san g istri. Betap a
senangny a kelu ar ga kecil tersebut.
Seir in g berjalanny a waktu, sang ibu
meny adari keanehan p ada an akny a,
anakny a sangat doy an makan, kend ati ia masih kecil, tetap i p orsi makanny a
sep erti orang dewasa. Tubuhny a p un tumbuh dengan cep at dan besar. Karena
itu dia diberi n ama Kebo Iwa, y an g artiny a p aman Kerbau.
Ay ah dan Ibu Kebo Iwa tidak mamp u lagi
mencukup i kebutuhan mak an anakny
a, karena itu mer eka meminta bantuan p enduduk untuk meny ediakan makanan
untuk Kebo Iwa. Penduduk tak berani
menolak karen a p enduduk takut Kebo
Iwa men gamuk jika
ia tidak dib eri makan.
Ketika dewasa, tinggi tubuhny a hamp ir sebesar bukit. Kekuatanny a p un sep erti
top an. Tidak ada p enduduk desa y ang berani
membu atny a marah. Seb ab, ketika
ia mar ah, ia
gemar
men ghan curkan segalany a. Namun ketika ia sedan g tidak
men gamuk,
ia men ggunakan tenagany a untuk membantu p enduduk desa. Kebo
Iwa tidak meminta imbalan y ang macam-macam k ep ada p enduduk desa. Ia
hany a minta agar p enduduk desa meny ediakan
makan an y ang cukup
untukny a.
Porsi makan Kebo Iwa sama sep erti meny iap kan makanan untuk seribu oran g.
Ketika p enduduk desa sudah tidak membutuhkan tenagany a, mereka h arus tetap
|