17
dari
iklan
di
media
cetak.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
promosi
yang
dilakukan
oleh
Café Kopi
Luwak
masih terbilang kurang sehinnga tingkat brand awareness dan brand
loyalty masyarakat terhadap Café Kopi
Luwak
masih
rendah.
Namun
masih
terbuka
peluang
yang cukup besar bagi Café Kopi
Luwak
untuk
menyaingi kompetitornya
yang
sudah ternama dilihat dari sisi ketertarikan mereka untuk mencoba serta penilaian yang
cukup baik diberikan kepada Café Kopi
Luwak
bagi
mereka
yang
sudah
pernah
mencobanya.
2.1.4
Sejarah Kafe
Kata Kafé berasal dari bahasa Perancis yaitu café yang berarti coffee, atau kopi
dalam bahasa Indonesia. Lalu pada abad 18 di Inggris, café mulai dikenal dengan
sebutan
lain
yaitu
Coffee
shop
atau
coffee
house,
yang
dapat
diartikan
sebagai
kedai
kopi di Indonesia. Kopi pertama kali masuk ke Eropa pada tahun 1669 ketika utusan
Sultan
Mohammed
IV
yang
berasal
dari
Turki
berkunjung
ke
Paris
dengan
membawa
berkarung-karung biji misterius yang pada akhirnya dikenal dengan kopi.
Di pertengahan tahun 1670, utusan Sultan Mohammed meninggalkan Paris dan
kebiasaanya menikmati kopi yang dikenalkannya pada kaum bangsawan Paris telah
menjadi
suatu
gaya
hidup
mode
baru.
Kemudian
di
tahun
1672,
seorang
pemuda
asal
Armenia, yang dikenal dengan nama
Pascal, mulai menjual biji kopi secara umum.
Diawali dari sebuah pameran besar di Saint Germain dan kemudian di sebuah toko kecil
yang
berlokasi
di
Quai
de
IEvole,
dimana
ia
menjual
secangkir
kopi
dengan
dua
sol,
enam dernier atau sekitar dua penny di Inggris.
Jean de la Rogue adalah seorang yang berperan penting dalam sejarah penyebaran
biji kopi
di
Perancis.
Ia
menulis
di
dalam
salah
satu
bukunya
bahwa
ketika
tahun
di
|