19
Muntilan, Jawa Tengah.
DI daerah ini ada layang-layang tradisional yang disebut layang-
layang
Penanggalan
karena
ekornya yang
berbentuk
bulan
sabit
dan oleh orang Jawa Tengah pada jaman dahulu sering digunakan
untuk menentukan tanggal. Layang-layang tradisional jenis kedua
adalah layang-layang Montholan,
karena
ekornya
bulat
sperti
Monthol, kedua layang-layang ini dilengkapi dengan dengungan.
Kudus, Jawa Tengah.
Layang-layang
tradisional
daerah ini
mengambil
bentuk
dari
seekor burung merpati yang sedang terbang bebas mengepakkan
sayapnya,
oleh
akrena
itu
dinamakan Doro Keplok. Rangka
layang-layang ini menggunakan bambu yang sudah tua dan benar-
benar kering pada rumpunnya, ditutup dengan kertas Gtuk atau
kertas
Jepon,
tapi
sekarang lebih
banyak
yang
menggunakan
plastik.
Setelah
selesai,
akan diwarnai, dulu diwarnai dengan
warna Jelaga yang dicampur minyak kelapa.
Jepara, Jawa Tengah.
Layang-layang
tradisional
daerah ini
disebut
layang-layang
sumbulan,
bagian
atasnya
berbentuk
oval
dengan ujung
lancaip
yang disebut siwiwi. Bagian bawahnya berbentuk setengah
lingkaran, antara bagian tengah badan dan bagian bawahnya
diberi tambahan arit-aritan. Bagian atasnya diberi hiasan kembang
|