5
Soekarno. Dengan judul Bermodal Lidah tajam, Persatukan Bangsa. Berikut
beberapa kutipan dari buku tersebut (Pitono 2009, p51) :
Majalah Time Edisi 12 Februari 2001, menurunkan laporan tentang masa sulit
bagi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dalam tulisan berjudul Bad
Omens itu antara lain disebutkan bahwa Gus Dur adalah seorang cendikiawan
muslim yang fasih berbicara lima bahasa. An Islamic Scholar in five
language, Wahid descends from a line of Javanese holy man
, tulis Time.
Keterampilan Gus Dur dalam bahasa asing memang diakui. Dalam satu
pembicaraan misalnya dalam bahasa Inggris- Gus Dur pernah membuat
Presiden Bill Clinton tertawa cekikikan. Dan dalam kesempatan lain dalam
bahasa Arab- dia membuat Raja Arab Saudi, Fadh, tertawa terkekeh-kekeh.
Hanya Sayangnya, gaya berbicara Gus Dur tidak membantunya dalam
perselisihan dengan DPR. Presiden yang pertama kali terpilih secara
demokratis itu, tulis Time, Telah menunjukan bakatnya untuk bertengkar.
Meskipun bernada guyon, Gus Dur telah membuat musuh-musuh sejak hari
Pertama (setelah terpilih jadi Presiden,Red) dengan menyamakan DPR seperti
taman Kanak-kanak. Saya berpendapat, semestinya tidak begitu, kata pakar
sejarah Dr. Taufik Abdullah seperti dikutip Time.
Dari empat presiden ang dimiliki Indonesia, hanya Soeharto yang tidak
terampil berbahasa asing. Presiden ketiga, Dr.B.J. Habibie, dengan kelebihan
dan kekurangannya, setidaknya menguasai bahasa Jerman, Inggris dan
Prancis. Dan Presiden Soekarno, siapa yang bisa lupa pada keterampilan
lidahnya?
|