6
Dalam edisi akhir Agustus 1999 yang menampilkan 100 tokoh terkemuka
abad ke-20, Time menurunkan tulisan menarik tentang Soekarno. Tulisan itu
antara lain menyebutkan, betapa Soekarno menggunakan bakat bahsa dan
pidatonya untuk mempersatukan negerinya. Media itu juga memberikan kilas
balik sejarah tentang mentor politiknya, H.O.S Tjokroaminoto, yang
memungkinkannya belajar berbicara didepan umum.
Media internasional itu menyatakan, Soekarno mempersatukan negerinya dan
memerdekakannya. Ia membebaskan rakyatnya dari perasaan rendah diri dan
membuatnya merasa bangga jadi orang Indonesia. bukan prestasi kecil, yang
terjadi setelah 350 tahun penjajahan Belanda, dan tiga setengah tahun
pendudukan Jepang.
Apa yang dilakukan Soekarno pada 17 Agustus 1945 tidak berbeda dari apa
yang dilakukan Thomas Jefferson untuk rakyat Amerika pada 4 Juli 1776.
Mungkin bahkan lebih: Soekarno adalah satu-satunya pemimpin Asia di era
modern yang mampu mempersatukan rakyatnya yang memiliki latar belakang
etnis, buaya dan agama begitu beragam tanpa menumpahkan setetes darah.
Bandingkan dengan rekor Soeharto, penerusnya, yang membunuh atau
memenjarakan ratusan ribu rakyat unduk mendirikan rezim Orde Baru, tulis
majalah itu.
Majalah Time juga menulis: Berbakat atletik dan juga akademik, ia
(Soekarno) menjadi salah satu dari sedikit orang Indonesia ang diterima di
sekolah berbahsa Belanda: itulah saat ayahnya mengirimkannya ke Surabaya
untuk masuk ke salah satu sekolah menengah hingga ia bertemu dan
|