29
data adalah
untuk
memungkinkan
pemakai
menggunakan
prototype
untuk
mengidentifikasi
keistimewaan
sistem
atau
kekurangannya,
dan memungkinkan
perancangan
untuk
memperbaiki
atau melengkapi
keistimewaan
(feature) dari
aplikasi basis data baru.
Ada
dua strategi
prototyping
yang umum
digunakan
sekarang,
yaitu
requirement
prototyping
dan evolutionary
prototyping.
Requirement
prototyping
adalah menggunakan
prototype untuk
menetapkan
kebutuhan
dari tujuan aplikasi
basis data
dan ketika
kebutuhan
sudah
terpenuhi,
prototype
tidak
digunakan
lagi
atau
dibuang
(discard).
Sedangkan
evolutionary
prototyping
menggunakan
tujuan
yang sama,
tetapi perbedaan
pentingnya
adalah
prototype
tetap digunakan
untuk selanjutnya dikembangkan
menjadi aplikasi basis data yang bekerja.
h. Implementasi (Implementation)
Implementation
adalah
realisasi
fisikal
dari
desain
basis
data
dan
desain
aplikasi
(Connolly
& Begg,
2005,
p304).
Dalam
tahap
ini
juga
akan
diimplementasikan
komponen
lain
dari
aplikasi
basis
data seperti
menu
layar,
pemasukan data,
security
dan
kontrol
integritas. Implementasi basis
data
dilakukan
dengan
menggunakan
Data
Definition
Language
(DDL)
dari
DBMS
yang
dipilih,
atau
dengan
menggunakan
Graphical
User Interface
(GUI),
yang
menyediakan
fungsionalitas
yang
sama dengan
saat
menyembunyikan
pernyataan low-level DDL.
|