11
pinggir perkerasan, akibat
lendutan atau gerakan vertikal
pelat beton
karena
beban
lalu
lintas,
setelah
adanya
air
bebas
terakumulasi
di
bawah
pelat.
c. Tanah Dasar (Subgrade)
Persyaratan tanah dasar untuk perkerasan kaku sama dengan persyaratan
tanah
dasar
pada
perkerasan
lentur,
baik
mengenai
daya
dukung,
kepadatan,
maupun
kerataannya.
Daya
dukung
ditentukan
dengan
pengujian
CBR,
apabila
tanah dasar
mempunyai
nilai
CBR
lebih
kecil
dari
2%,
maka
harus
dipasang
pondasi
bawah
yang
terbuat
dari
beton
kurus
(Lean-Mix
Concrete)
yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5%.
2.2.2
Jenis Perkerasan Kaku
Berdasarkan adanya sambungan
dan tulangan pelat
beton
perkerasan
kaku,
maka
perkerasan kaku dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Perkerasan
Beton Bersambung
Tanpa Tulangan
(BBTT)
/ Jointed
Plain
Concrete Pavement (JPCP)
Jenis perkerasan beton semen yang dibuat tanpa tulangan dengan ukuran
pelat
mendekati
bujur sangkar,
dimana
panjang
dari pelatnya
dibatasi
oleh
adanya
sambungan-sambungan
melintang
guna
mencegah
retak beton.
Umumnya
perkerasan
ini
lebarnya
1
lajur
dengan
panjang
4
5
m.
Perkerasan
ini
tidak
menggunakan
tulangan,
namun
menggunakan
ruji
(dowel) dan batang pengikat (tie bar).
|