96
berpindah ke
merek
pesaing.
Meskipun
mereka
membeli
merek
pesaing,
tetapi
setelah
penawaran
promosi
berakhir,
seperti
diskon,
mereka
akan
kembali
ke
merek
semula.
Perpindahan
sementara
tersebut
hanya
bersifat
memanfaatkan keuntungan
yang
ditawarkan
oleh
merek
lain.
Minat
beli
ulang
merupakan dorongan konsumen
untuk
melakukan
pembelian atau dorongan
yang dimiliki
seseorang
untuk
melakukan
pembelian
ulang.
Minat
beli
ulang
merupakan
bagian
dari
perilaku
pembelian
dimana
didalam
konteks
minat
beli
ulang
tersebut
terdapat
konsep
loyalitas
(Soderlund
dan
Vilgon, 1999).
Selain
itu,
pelanggan
yang memiliki
komitmen
pada umumnya
lebih
mudah
menerima
perluasan
lini
produk
bam
yang
ditawarkan
oleh
perusahaan
tersebut.
Kesesuaian
antara
performa
dari
produk
atau
jasa
yang
ditawarkan
akan
memberikan
kepuasan
bagi
konsumen dan
menghasilkan
minat
konsumen
untuk
menggunakaunya
kembali
di waktu
yang
akan
datang.
Konsumen
yang
merasa
puas
dan
menjadi
pelanggan
yang
berkomitmen
juga
dapat
menjadi
sumber
rekomendasi
positif
(positive
word
of mouth)
bagi
konsumen
lainnya
terhadap
merek
tersebut
(Hawkins,
Best,
dan
Coney,
1998;
Athanassopoulos,
Gounaris,
dan
Stathakopoulos,
2000).
Sehingga
pelanggan
yang
berkomitmen
sangat
berperan
dalam
pengembangan
suatu
merek.
Proses
evaluasi
konsumen
sangat
menentukan
tingkat
motivasi
pembelian
ulang
terhadap
suatu
merek.
Motivasi
tersebut
akan
menimbulkan
keinginan
pembelian
ulang
untuk
memenuhi
setiap
kebutuhaunya
atau
meningkatkan
jumlah
pembeliaunya,
dan
menghasilkan
komitmen
untuk
menggunakan
kembali
merek
tersebut
dimana
keinginan
itu
berkaitan dengan psikologi konsumen (Hawkins, Best,
dan
Coney, 1998).
|