Home Start Back Next End
  
120
Konsumen
yang  
merasa
puas 
dan  
menjadi
pelanggan
yang 
berkomitmen
juga   dapat 
menjadi
sumber 
rekomendasi
positif   (positive word of
mouth)   bagi
konsumen Iainnya
terhadap 
merek
tersebut
(Hawkins, 
Best, 
dan
Coney, 
1998;
Athanassopoulos, Gounaris,
dan Stathakopoulos, 2000).
Sebaliknya,  
perilaku   komplain  
(misalnya,  
komunikasi  
gethok   tular  
negatif,
berhenti 
menjadi 
produk, 
mengeluh 
ke 
perusahaan, 
dan 
komplain 
ke 
pihak 
ketiga)
mungkin 
terjadi 
manakala 
perceived
peiformance 
sebuah 
barang 
atau 
jasa  berada 
di
antara  
minimum   tolerable
expectation 
dan 
worst  
imaginable 
expectation. 
Perilaku
komplain 
juga 
mungkin 
terjadi 
jika 
perceived
peiformance  berada
eli  antara
tingkat
adequate
expectation
dan
minimum
tolerable
expectation. Seiring
dengan
meningkatnya
diskonfinnasi negatif,
semakin
besar
pula
intensitas
komplain.
Kennedy 
&
Soemanagara
(2009) 
menyatakan 
bahwa 
terdapat 
4
tahap  penting
dalam 
promosi 
atau 
kampanye   brand  (brand recognition, brand  preference,
brand
insistence, & lovely brand/brand satisfY),
dimana
pada
tahap
tertinggi
brand yang ada!ah
lovely 
brand   atau 
brand    satisfY,    konsumen   benar-benar
merasa  
puas  
terhadap
pengalaman 
yang  dialami 
berulang-ulang
dari  penggunaan 
satu  atau  beberapa 
produk
dalam 
brand  
yang 
sama. 
Kebulatan  
tekad 
yang 
mereka   peroleh 
pada 
tahap 
brand
insistence
(tahap 
ketika 
konsumen   mangambil   kepuasan   bulat 
untuk 
mengkonsumsi
suatu 
produk 
untuk 
ke 
sekian 
kalinya, 
dimana 
konsumen 
lebih 
mengenal 
kelebihan
produk 
ini
daripada 
produk-produk
lainnya,  dan
merasa  aman
untuk
mengonsumsinya)
membuat 
mereka
yakin
bahwa 
mereka  akan
selalu  terpuaskan  o!eh
produk-produk
itu.
Produk 
yang  telah 
menempatkan   dirinya  pada 
lovely 
brand 
memperoleh 
keuntungan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter