Home Start Back Next End
  
16
pada 
strategi
mengelola
dan 
memasarkannya. Keempat
karakteristik
utama 
tersebut
dinamakan 
paradigma 
IHIP:  
Intangibility, 
Heterogenity,  Inseparability, 
dan
Inperishability (Lovelock dan Gummesson, 2004).
a.  
Tak Berwujud
(Intangibility}
Jasa  
berbeda 
dengan  
barang.  
Bila  
barang 
merupakan  suatu   objek,  
alat,
material, atau 
benda; 
maka 
jasa  justru 
merupakan
perbuatan,
tindakan,
pengalaman,
proses,
kineija
(performance), atau
usaha  (Berry,
1980). 
Bila
barang
dapat 
dimiliki,
maka   jasa   hanya   dapat   dikonsumsi  tetapi   tidak   dapat   dimiliki
(non-ownership).
Walaupun
sebagian
besar 
jasa 
dapat 
berkaitan
dan 
didukung
dengan
produk
fisik
(contohnya,
sepeda
motor, 
bus, 
kapal, 
dan 
pesawat
dalam 
jasa 
transportasi),
esensi
dari 
apa 
yang 
dibeli 
pelanggan
adalah 
kinerja
yang 
diberikan
oleh 
pihak 
tertentu
kepada pihak
laiunya.
Jasa   bersifat 
intangible,
artinya 
jasa   tidak   dapat  
dilihat,  
dirasa, 
dicium,
didengar, atau
diraba
sebelulm
dibeli  atau
dikonsumsi.
Konsep
intangible
ini sendiri
memiliki dua
pengertian (Berry, 1980):
1.  
Sesuatu yang
tidak
dapat
disentuh dan
tidak
dapat
dirasakan;
dan
2.  
Sesuatu  yang  
tidak  
mudah  
didefmisikan, 
dirumuskan  atau  
dipahami
secara
rohaniah.
Intangibility 
dapat  
pula  
dibedakan 
menjadi 
3  
dimensi
(Laroche,
Bergeron
dan
Gautaland, 2001):
1. 
Physical intangibility (tingkat materialitas produk ataujasa
tertentu);
2.   Mental
intangibility
(tingkat
kesulitan dalam 
mendefinisikan, memformulasikan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter