Home Start Back Next End
  
34
kompartemen,
dan
model
fisiologis. Walaupun
model
fisiologis
memberikan
gambaran yang
paling
akurat
mengenai proses
kinetik
yang
terjadi,
tetapi
membutuhkan beberapa
percobaan
dan
data
medis.
Model
non-kompartemen
berdasarkan
teori
momen
statistik
dan
membutuhkan lebih
sedikit
asumsi
mengenai
fisiologis
distribusi
obat
dan
mekanisme
eliminasi
obat.
Pada
model
kompartemen,
dilakukan
penggabungkan
jaringan
dan
organ
yang
memiliki
efek
kinetik
terhadap
obat
yang
sama
untuk
membentuk satu kompartemen. Biasanya proses
kinetik dalam
sistem
biologis
bisa
digambarkan dengan
model
satu
kompartemen
atau
dua
kompartemen.
Sesungguhnya, tubuh
manusia terdiri dari berjuta – juta
model kompartemen
berdasarkan konsentrasi obat
yang
berbeda pada sel
atau
jaringan.
Akan
tetapi, pada
tubuh
yang
hidup
kita
hanya dapat
mengakses
dua
tipe
cairan
tubuh, darah
(atau
plasma atau
serum)
dan
urin. Model kompartemen digunakan untuk
menggambarkan
kinetika
proses
sistem
biologis
sesuai
data
eksperimen
dari
konsentrasi
obat
dalam
darah
terhadap
waktu.
Model
kompartemen
adalah
model
yang
banyak
digunakan
oleh para peneliti di indonesia dan para peneliti farmakokinetika lainnya.
Model
kompartemen
mana
yang
cocok
untuk
suatu
obat
tergantung
pada
jenis
obatnya
dan
dapat
diperkirakan dari
profil
kurva
kadar
obat
dalam
plasma
terhadap
waktu.
Dalam
penelitian
farmakokinetik tentu
saja
harus
digunakan
model
yang
paling
cocok
untuk
obat
yang
bersangkutan. Tetapi
untuk
perhitungan
regimen
dosis
obat,
yang
harus
cepat dan
tidak
perlu
terlalu
tepat
karena selalu
harus
disesuaikan   kembali  
menurut  
respon  
pasien,  
cukup  
digunakan  
model  
satu
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter