24
Beberapa
algoritma
kriptografi
mempunyai
key
schedule
yang sederhana,
misalnya key schedule pada block cipher TEA,
hanya
memisahkan key 128 bit
menjadi
4
buah subkey berukuran 32 bit dan menggunakan masing-masing subkey tersebut secara
bergantian pada masing-masing tahap.
Salah satu key schedule yang banyak digunakan adalah key schedule pada
DES.
Key berukuran 56 bit dipisah
menjadi 28 bit. Masing-masing bagian dioperasikan secara
terpisah,
yaitu
dengan
merotasikan
satu
atau
dua bit,
kemudian
48
subkey dipilih
menggunakan Permutation Choice 2 (PC2). 48 subkey tersebut dihasilkan oleh
masing-
masing 24 bit dari 28 bit paling kiri dan paling kanan.
Banyak
algoritma
modern
menggunakan
key
schedule
yang
lebih
rumit,
seperti
penggunaan one-way function untuk
memperluas sebuah key
menjadi
subkey. Algoritma
kriptografi
Rijndael
dan
Blowfish
kadang-kadang
mengawali
key schedule
dengan
random angka.
2.3.4
Asymmetric Cryptography
Asymmetric
cryptography
menggunakan
2
key
yang
berbeda,
yaitu
public key
dan private key. Public key
yaitu key, tanda dari
user
yang diketahui oleh
semua orang,
yang akan
digunakan
untuk
enkripsi,
sedangkan
private
key
adalah
key
rahasia
yang
digunakan untuk dekripsi.
Pada asymmetric cryptography, pengirim
mengenkripsi
plaintext
dengan
menyertakan
public
key
penerima, dan
apabila
penerima sudah menerima
ciphertext,
proses
dekripsi
dilakukakan
dengan
menginput
ciphertext
yang disertai
private
key
penerima (yang hanya diketahui penerima) sehingga data tersebut menjadi aman.
|