mengantungkan kehidupannya
kepada
orang
lain
sehingga
minimnya
dukungan
sosial dapat menyebabkan
lansia
depresi.
Beck
(dalam
McDowell
& Newell,
1986)
mendefinisikan
depresi
sebagai
keadaan
abnormal
organisme
yang ditandai
dengan
simptom-simptom
seperti
menurunnya
mood
subjektif,
rasa
pesimis
dan sikap
nihilistik,
kehilangan
kespontanan dan
gejala
vegetative (misalnya penurunan berat
badan
atau
gangguan
tidur).
Beck
(dalam
Davidson,et.al.,
2006) menjelaskan
bahwa
proses-proses
berpikir sebagai faktor penyebab depresi. Pemikiran sentralnya adalah bahwa
orang-orang
yang mengalami
depresi
menginterprestasikan
kejadian
atau
pengalamanan
tersebut
sebagai
sesuatu
yang
negatif.
Hal
ini mengakibatkan
seseorang
mengalami
pandangan
atau skema
negatif
baik terhadap
dirinya,
dunia, dan
masa depan. Skema
atau
pandangan
negatif ini
membentuk apa
yang
disebut
oleh
Beck
sebagai
negative
cognitive
triad
ada
tiga
aspek
negatif
yaitu:
1. Pandangan
yang
sangat
negatif
tentang
dirinya
sendiri
(ketika
depresi,
seseorang
merasa
bahwa dirinya
tidak berguna dan tidak berharga)
2. Pandangan
negatif mengenai dunia (ketika depresi, seseorang
merasa
tidak
dapat
menghadapi
berbagai
tuntutan
lingkungan
dan
merasa
bahwa dunia tidak adil)
3. Pandangan
negatif
mengenai
masa
depan
(ketika
depresi,
seseorang
akan merasa
pesimis mengenai
masa
depan)
Secara umum, beberapa
peneliti mendefinisikan
depresi
sebagai
kondisi
emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat
sangat,
perasaan
tidak
berarti
dan
bersalah,
menarik
diri
dari
orang
lain
dan
tidak
dapat
|