9
3.
Memilih operator
Operator yang akan diukur dalam melakukan pekerjaannya hendaknya
seorang yang berkemampuan normal. Jadi, operator yang dipilih adalah
operator yang bekerja secara wajar dan berkemampuan rata-rata
4.
Menguraikan pekerjaan berdasarkan elemen pekerjaan
Pekerjaan yang hendak diukur waktunya dibagi
bagi menjadi
elemen elemen kerja dengan batas yang jelas. Penguraian ini dilakukan jika
diperlukan dan tergantung dari tujuan yang diinginkan sehingga waktu siklus
pekerjaan adalah penjumlahan dari waktu siklus elemen elemen kerjanya.
5.
Menyiapkan alat alat pengukuran
Alat alat yang dipakai dalam pengukuran waktu ini adalah:
a.
Jam kerja ( stop watch )
b.
Lembar pengamatan
c.
Alat alat tulis
Kegiatan pengukuran waktu merupakan kegiatan mengamati seorang operator
dalam melakukan pekerjaannya dan mencatat waktu kerja yang dibutuhkan dengan
alat pengukur waktu yang sesuai dalam suatu siklus operasi kerja.
2.2.4
Uji Keseragaman Data
Menurut Wignjosoebroto (2003) uji keseragaman data perlu dilakukan
terlebih dahulu sebelum data yang ada digunakan untuk menentukan banyaknya
pengukuran yang seharusnya dilakukan. Uji keseragaman data dapat dilakukan
secara visual maupun dengan mengaplikasikan peta kontrol. Uji keseragaman data
secara visual dilakukan dengan melihat data yang ekstrim untuk kemudian dibuang
dan tidak disertakan dalam perhitungan uji kecukupan data. Data ekstrim adalah data
yang terlalu besar atau terlalu kecil dan menyimpang dari tren rata-ratanya.
Lebih lanjut Wignjosoebroto (2003) menjelaskan peta kontrol adalah suatu
alat yang tepat untuk menguji keseragaman data hasil pengukuran kerja. Pengujian
keseragaman ini dilakukan dengan menentukan batas kendali atas (BKA) dan batas
kendali bawah (BKB) dari data. BKA dan BKB dari grup data dapat dicari dengan
formulasi sebagai berikut:
BKA = X + 3SD dan BKB = X 3SD
Keterangan:
X adalah rata-rata dari grup pengamatan
SD dapat diperoleh dengan menghitung standar deviasi data
|