6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Pengembangan Produk
Proses pengembangan produk secara umum terdiri dari tahapan-tahapan
atau sering juga disebut sebagai fase. Menurut Ulrich dan Eppinger
(2012)
dalam bukunya yang berjudul Product Design
and Development, proses
pengembangan produk secara keseluruhan terdiri dari 6 fase, yaitu:
1.
Fase 0 (Perencanaan)
Disebut sebagai zero phase karena kegiatan ini mendahului
persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
2.
Fase 1 (Pengembangan Konsep)
Konsep di sini adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan produk
dan disertai dengan sekumpulan spesifikasi, analisis produk-produk pesaing
serta pertimbangan ekonomis proyek.
3.
Fase 2 (Perancangan Tingkatan Sistem)
Output fase ini meliputi tata letak bentuk produk, spesifikasi secara
fungsional dari tiap subsitem produk, serta diagram aliran proses
pendahuluan untuk proses rakitan akhir.
4.
Fase 3 (Perancangan Detail)
Output fase ini adalah pencatatan pengendalian untuk produk, gambar
tiap komponen produk dan peralatan produksinya, spesifikasi komponen-
komponen yang dapat dibeli, serta rencana untuk proses pabrikasi dan
perakitan produk.
5.
Fase 4 ( Pengujian dan Perbaikan)
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari
bermacam-macam versi
produksi awal produk. Prototipe awal (alpha)
dibuat menggunakan komponen dalam bentuk dan jenis meterial pada
produksi sesungguhnya, namun tidak memerlukan proses sama dengan
yang dilakukan pada proses pabrikasi sesungguhnya. Prototipe beta dibuat
dengan
komponen yang dibutuhkan pada produksi namun tidak dirakit
menggunakan proses perakitan akhir seperti pada perakitan akhir seperti
|