11
Menurut Malthis
dan
Jackson (2006), manajemen yang efektif
membutuhkan sebuah komitmen organisasional pada kondisi kerja yang aman.
Keselamatan kerja juga berpengaruh terhadap jam kerja karyawan, dimana akan
timbul rasa lelah karena pekerjaan fisik yang dilakukan atau karena rasa bosan
yang timbul akibat mengerjakan pekerjaan yang sama pada periode yang lama
atau kerja lembur. Jika timbulnya rasa lelah maka akan mengurangnya motivasi
kerja dan memungkinkan untuk timbulnya kecelakaan kerja. Tetapi, jika program
keselamatan
yang dirancang dan dikelola dengan baik dapat memberikan
keuntungan yaitu mengurangi kecelakaan dan biaya-biaya terkait, seperti
kompensasi para pekerja dan denda.
Moekijat (2010), berpendapat
setidaknya sebagian dari keselamatan kerja
dan pencegahan terjadinya kecelakaan kerja adalah tanggung jawab seorang
manajer, karena seorang manajer mempunyai pengaruh dan perhatian yang besar
terhadap keselamatan kerja para karyawannya dengan tujuan agar karyawan dapat
bekerja secara hati-hati untuk mengurangi berbagai macam resiko dan
mengurangi biaya. Karena sebaik apapun
tempat atau kondisi lingkungan kerja
akan selalu terjadi kecelakaan kerja, oleh karena itu supervisor
atau manajer
sangat berperan penting dalam hal ini. Akan tetapi jika dengan adanya tanggung
jawab oleh semua tingkatan manajemen yang ada pada satu perusahaan untuk
mengurangi tindakan
yang membahayakan para karyawan. Maka dalam hal ini
supervisor sebagai pengawas pada tingkat paling bawah yang mempunyai peranan
penting karena sebagai mata rantai yang sangat berpengaruh dalam manajemen.
|