25
Penggunaan
AC pada
ruangan-ruangan
tertentu
sering
kali
diperlukan.
Akan
tetapi hal tersebut
harus
diimbangi
dengan
penghijauan
dilingkungan
sekitarnya.
Hal
ini dimaksudkan
agar
udara
panas
yang
dihasilkan
oleh
AC
pada
luar
ruangan
dapat
di
netralisir
oleh
pepohonan
atau penghijauan.
Oleh
karena
itu
dalam
menerapkan
sebuah
desain
atau
rancangan
bangunan,
penting sekali mempertimbangkan
bukaan-bukaan
berupa
ventilasi
untuk sirkulasi
pencahayaan
dan
udara alami.
Hal
ini
dimaksudkan
untuk
memaksimalkan
potensi
alam untuk
menunjang
kenyamanan
didalam
gedung
atau
bangunan.
Selain
itu juga
dapat
menghemat
penggunaan
energi
listrik dan meminimalkan
penggunaan
pendingin ruangan atau AC.
Jendela-jendela
ditempatkan
untuk
memaksimalkan
input
cahaya
matahari
dan udara
kedalam
bangunan
atau
gedung.
Pada
daerah
tropis
seperti
Indonesia,
bukaan-bukaan
lebih
banyak
menghadap
ke
Utara
dan
Selatan.
Hanya
sebagian
yang
menghadap
ke Timur
dan
Barat.
Hal
ini
dikarenakan
intensitas
cahaya
matahari
yang
cukup
besar
pada sisi
Timur dan Barat.
II.2.5. Lokasi dan Orientasi Bangunan
Surya
pasif desain
bangunan-bangunan
memungkinkan
untuk
memanfaatkan
energi
matahari
secara
efisien
tanpa menggunakan
mekanisme surya yang aktif seperti sel-sel fotovoltaik atau air panas
solar panel.
Surya
pasif biasanya
menggabungkan
desain
bahan
bangunan
dengan
massa thermal
tinggi
yang mempertahankan
panas
isolasi
secara
efektif
dan kuat
yang
bekerja
untuk
mencegah
panas
meloloskan
diri. Desain
energi
rendah
juga memerlukan
penggunaan
pelindung
matahari, dengan menggunakan
awning, tirai atau jendela,
untuk
mengurangi
panas
matahari
mendapatkan
dalam
musim
panas
dan
untuk mengurangi
kebutuhan
pendinginan
buatan.
Selain
itu, bangunan
energi
rendah
biasanya
memiliki
luas
permukaan
yang sangat
rendah
rasio volume
panas
meminimalkan
kerugian.
Ini
berarti
bahwa
luas
bangunan
multi-winged desain
(sering
|