Home Start Back Next End
  
14
"Kurasa kau
menganggap aku
konyol,
bicara
dengan
boneka  begini.
Tapi
aku merasa
kau
bisa
mendengarku, Susanna."
Dan
Edward  terkejut saat
mendapati
ia
memang mendengarkan.
Sebelum ini,
kalau
Abilene  bicara  padanya, semua
terasa
begitu
membosankan, begitu
tak
berguna. Tapi
sekarang, kisah-kisah yang
diceritakan Nellie
bagai
sesuatu  yang
paling  penting
di dunia
dan
ia
mendengarkan seolah
hidupnya tergantung pada
apa
yang
dikatakan wanita
tuaitu.
.--   '
Setiap  malam
setelah bersantap, Lawrence mengatakan ingin
keluar
menghirup udara
segar
dan
bertanya apakah Susanna
ingin
ikut
dengannya.
Ditaruhnya Edward  di
bahunya seperti  pada
malam  pertama  itu,
ketika
ia
membawa Edward 
melintasi kota,
mengantarkannya ke
Nellie.
Mereka pergi
ke
luar
dan
Lawrence menyalakan pipa
lalu
memegangi
Edward  di bahunya.  Kalau  cuaca
malam  itu
cerah,
Lawrence memberitahukan
nama
rasi-rasi  bintang satu
demi
satu,
Andromeda, Pegasus,  sambil
menunjuk
dengan  pipanya.
Edward sangat  suka
memandang nama
rasi-rasi  bintang  itu.
Nama-nama itu
terdengar manis
di
telinga
beludrunya.
Hidup,
lama
sekali,
terasa 
menyenangkan.
Lalu
anak
perempuan Lawrence dan
Nellie
datang  berkunjung.
Lolly
adalah wanita  bertubuh gempal  yang
suaranya  terlalu  keras
dan
lips!iknya
terlalutebal. Ia
masuk
ke
rumah
dan
segera
melihat
Edward yang
·
dudtik
di sofa
ruang
tamu.
·
"Apa  ini?"
ia
bertanya.  Ditaruhnya kopemya dan
diambilnya Edward
dengan 
mengangkat sebelah kakinya.  Ia
memegang Edward  terbalik.
"Itu
Susanna," jawab  Nellie.
"Susanna!" teriak  Lolly.
Diguncangnya Edward.
Gaun
Edward menutupi
kepalanya sehingga ia tidak
bisa
melihat  apa­
apa.
Belum-belum ia sudah
benci
campur takut
pada
Lolly.
"Kau  sudah
sinting ya?"
teriak
Lolly.
"Kelinci tidak
butuh
baju."
"Yah," kata
Nellie.  Suaranya bergetar.  "Yang  satu
ini
kelihatannya
butuh."
Lolly
melemparkan Edward kembali  ke sofa.
Ia
mendarat terlungkup
dengan  tangan
terangkat ke atas
kepala  dan
bajunya
masih
menutupi muka.
Ia
tetap
begitu
sepanjang makan  malam.
Tentu  saja,
setelah  makan  malam
Edward  tidak
pergi
ke
luar
dan
berdiri
di
bawah
bintang-bintang, menemani
Lawrence merokok.  Dan
Nellie,
untuk  pertama  kali
sejak
Edward tinggal
bersamanya, tidak
meninabobokannya. Edward diabaikan dan
dilupakan sampai
keesokan
paginya,  ketika
Lolly
mengambilnya lagi
dan
menurunkan bajunya
lalu
menatap
matanya.
"Merebut hati
orangtuaku ya?"
kata
Lolly.
"Aku  mendengar
omongan orang-orang di
kota.
Bahwa  mereka 
memperlakukan kau
seperti
anak."
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter