4
namun
peran
perintah
terhadap
seni
teater
masih
kurang,
sehingga banyak
komunitas teater
yang
kurang
berkembang dan
belum
bisa
dijadikan
sebagai
pegangan hidup.
2.1.3
Jenis-Jenis Teater
a. Teater Rakyat (tradisional)
Pertunjukan hanya
dilaksanakan dalam
kaitan
dengan
upacara
tertentu,
seperti khitanan, perkawinan,
selamatan dan
sebagainya. Contoh-contoh teater
rakyat
adalah sebagai berikut Ketoprak, Srandul, Jemblung,
Gatoloco di Jawa
Tengah,
Lenong, Blantek, dan Topeng Betawi di Jakarta, dll.
b.
Teater Klasik (keraton)
Segala
sesuatunya sudah
teratur,
dengan
cerita,
pelaku
yang
terlatih,
gedung
pertunjukan yang
memadai dan
tidak
lagi
menyatu dengan kehidupan
rakyat (penontonnya). Lahirnya jenis teater
ini dari pusat kerajaan. Contohnya
Wayang Kulit, Wayang Orang, Wayang Golek, dan Langendriya.
c. Teater Modern
Teater
modern
merupakan teater
yang bersumber dari
teater
tradisional,
tetapi
gaya
penyajiannya sudah
dipengaruhi
oleh
teater
Barat.
Jenis
teater
seperti
Komedi
Stambul,
Sandiwara
Dardanela, Sandiwara
Srimulat,
dan
sebagainya
merupakan contoh teater
modern.
Dalam Srimulat sebagai contoh,
pola
ceritanya
sama
dengan
Ludruk
atau
Ketoprak,
jenis
ceritanya
diambil
dari dunia modern. Musik, dekor, dan properti
lain menggunakan
teknik
Barat.
Teater
sudah
membudaya dalam
kehidupan
bangsa
kita.
Dalam
teater,
penonton
tidak
hanya
disuguhi
pengetahuan tentang
baik/buruk,
dan
indah/
jelek,
tetapi
ikut
menyikapi dan
melihat
action.
Contoh Teater
Modern
yaitu
drama, teater, sinetron dan
film. Ciri-ciri
Teater Modern adalah panggung
tertata, ada pengaturan jalan cerita, tempat panggung tertutup.
2.1.4
Unsur-unsur Teater
Unsur-unsur dalam teater antara
lain adalah naskah, skenenario, pemeran.
Sedangkan
macam-macam peran
yaitu
peran
utama,
peran
pembantu,
peran
tambahan atau figuran, sutradara dan properti.
|