Home Start Back Next End
  
7
2.1.7
Pertunjukan-Pertunjukan yang Telah di Gelar
Teater
Koma
banyak
mementaskan
karya
N.
Riantiarno. Antara
lain;
Rumah
Kertas,
Maaf.Maaf.Maaf.,
J.J,
Kontes
1980,
Trilogi
OPERA KECOA
(Bom 
Waktu,
Opera
Kecoa,
Opera
Julini),
Opera
Primadona,
Sampek
Engtay,
Banci 
Gugat,
Konglomerat
Burisrawa,
Pialang
Segi
Tiga
Emas,
Suksesi,
RSJ
atau Rumah Sakit Jiwa, Semar Gugat, Opera Ular Putih, Opera Sembelit, Samson
Delila,  Presiden 
Burung-Burung, 
Republik 
Bagong, 
Republik  Togog,  Tanda
Cinta.
Juga
menggelar karya para dramawan kelas dunia; The Comedy of
Error
dan
Romeo
Juliet
karya
William
Shakespeare, Woyzeck/Georg
Buchner,
The
Three 
Penny
Opera
dan
The
Good
Person
of
Shechzwan/Bertolt Brecht,
Orang
Kaya
Baru-Kena
Tipu-Doea
Dara-Si
Bakil-Tartuffe/Moliere, Women
in
Parliament/   
Aristophanes, 
The 
Crucible/Arthur 
Miller, 
The 
Marriage 
of
Figaro/
Beaumarchaise, Animal Farm/George Orwell,
Ubu
Roi/Alfred Jarre,
The
Robber/Freidrich
Schiller,
The
Visit/Der
Besuch
der
Alten
Damme/Kunjungan
Cinta/Friedrich
Durrenmatt,
What About
Leonardo?/Kenapa
Leonardo?/Evald
Flisar.
2.1.8
Sie Jin Kwie Kena Fitnah
Teater
Koma
melanjutkan
kisah
pahlawan
berbaju
putih,
Sie
Jin
Kwie,
dengan
lakon terbarunya, Sie
Jin
Kwie Kena Fintah. Desain kostum dan properti
memukau kembali
berpadu
dengan
tarian
menawan
serta
nyanyian
dan
musik
khas.  Pertengahan
abad  ke-7,  di 
negeri
Cina.
Waktu
berlalu,
Kaisar  Dinasti
Tang
Lisibin
memerintah
negeri
yang
kian
makmur.
Sementara
itu,
Raja
Muda
Sie Jin Kwie memerintah wilayahnya dengan adil dan bijaksana.
Sayang 
seribu 
sayang, 
Sie 
jin 
kwie 
jatuh 
dalam 
perangkap 
yang
dirancang
oleh
Biejin
dan
suaminya, Litocong,
dibantu
oleh
pengurus
rumah
tangga
mereka, 
Thiojin. 
Siejinkwie 
difitnah 
berlaku 
tidak 
senonoh. 
Surat
pengaduan dikirim
kepada
Kaisar.
Tanpa
pikir
panjang,
Kaisar
langsung
naik
pitam dan berniat menghukum mati Siejinkwie.
Banyak
pihak
yang
berusaha
menolong
Siejinkwie.
Liukimhwua, istri
Siejinkwie,  dan  putri  mereka,  Siekimlian,  didukung  para  sahabat  sang  Raja
Muda,
berupaya
keras
meredakan
amarah
kaisar.
Di
tengah
kemelut
itu,
datang
tantangan perang dari negeri asing. Negeri
Tang di
ujung tanduk, sebab panglima
perang andalan mereka sedang menanti hukuman mati.
Kisah
ini
merupakan metafora
lingkaran
setan
penegak
hukum
yang
“serba
fitnah”
di
Indonesia
sekarang
ini,
dimana
hukum
elite
berpihak
kepada
penguasa
dan
masyarakat
tidak
dapat
berbuat
apa-apa,
bagaimana
elite
politik
memilih
menyalahkan orang
lain
daripada
introspeksi
diri
atas
kekeliruannya,
hukum elit yang perpihak kepada penguasa.
s
e
l
a  n  
i n  
i  u  
t u  
j
u
g
a   m a s i h   a d a n y a
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter