17
4.1.4
Teori Tipografi
pada dasarnya mereka mempunyai satu
fungsi dan tujuan yang sama.
Panduan ini diperlukan untuk mencegah
perubahan desain. Sebab seringkali baik
disengaja ataupun tidak, seiring waktu
berjalan maka otomatis desain ikut berubah
dan mengalami
pergeseran gaya dari satu
desainer ke desainer lainnya.
Pemilihan
typeface
yang
dipakai
dalam
pembuatan
logo
dan
implementasi
desain
lainnya sangatlah
penting.
Suatu
jenis
typeface dapat merefleksikan identitas, karakter atau sikap
tertentu. Huruf
atau aksara
bukan
hanya
sekedar
dibaca,
namun
juga merupakan suatu fenomena visual yang dilihat sekaligus
dirasakan. Ekspresi tipografi yang tepat dapat meningkatkan dan
memperjelas komunikasi.
Ada
dua
jenis
typeface di
dalam tipografi
modern,
yaitu
serif dan sans
serif. Serif
mempunyai perbedaan ketebalan dan
mempunyai
lidah
pada
ujung-ujungnya. Sans
serif
merupakan
typeface yang sederhana, tidak mempunyai perbedaan ketebalan
pada lidah ujung-ujungnya.
Dalam
buku
Tipografi
dalam Desain
Grafis,
karya
Danton
Sihombing MFA, tipografi bukan lagi merupakan
pelengkap suatu statement visual, tetapi sudah
menjadi sajian
utama
komunikasi
grafis
yang
berbentuk
buku,
catalog
atau
brosur. Baik sebagai pelengkap suatu bentuk komunikasi visual,
maupun sebagai unsur utama, huruf memainkan peranan sangat
penting dalam keberhasilan suatu bentuk komunikasi grafis.
Untuk pemilihan
jenis
huruf atau
font
yang tepat beberapa
kriteria yang harus, terpenuhi antara lain :
1. Clearity
adalah
bahwa
suatu
huruf
mempunyai
fungsi
tertentu
yaitu
harus dapat dilihat secara jelas.
2. Readability adalah keterbacaan dan jenis huruf tersebut
3. Legibility adalah keterbacaan dan jenis huruf tersebut
4. Visibility lebih menekankan pada keindahan jenis huruf tersebut
4.1.5
Teori Warna
Menurut
Russel,
1992,
salah
satu
unsur
yang
paling
serbaguna
untuk
sebuah
desain
adalah
warna.
Warna
dapat
menarik
perhatian
dan
|