Home Start Back Next End
  
6
Semua tentang gigi berlubang, baik konsep tentang penyebab dan proses terjadinya,
telah banyak berubah sejak tiga
dekade
silam.
Demineralisasi
yang
terjadi
bisa
saja
diperbaiki dengan cepat oleh kandungan kalsium dan fosfor di dalam air liur kita.
Namun,
ada
saatnya
dimana
demineralisasi yang
terjadi
akan
melampaui
kemampuan
badan
untuk
melakukan
perbaikan,
ini
akan berujung
pada
akumulasi
pengikisan
mineral
yang
ada
di
dalam gigi.
Maka
itu, secara
khusus,
karies
dijelaskan
sebagai
proses
hilangnya
mineral
yang
ada
di
gigi
dalam waktu
panjang
dan
berkelanjutan.
Proses ini sebagian besar merupakan sumbangsih dari bakteri dan produk turunannya.
Pada awalnya, lubang gigi hanya bisa dilihat setelah menggunakan mikroskop, namun
lama-kelamaan akan terlihat juga di permukaan gigi. Gagalnya usaha kita untuk
mencegah dan menghambat pembesaran kerusakan ini akan berujung pada kerusakan
yang tidak bisa diperbaiki lagi pada gigi kita.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya karies, yaitu:
1.   Akumulasi 
plak 
di 
permukaan 
gigi 
yang 
menyebabkan 
tingginya
peluang terjadi proses fermentasi karbohidrat  
oleh
bakteri
yang
terkandung di dalamnya, berujung pada pembuatan dan penyimpanan
asam organik di plak tersebut.
2.   Frekuensi
konsumsi
makanan
berkarbohidrat.
Bakteri-bakteri
yang
ada
di plak membutuhkan karbohidrat untuk memproduksi asam oraganik.
3.
Konsumsi
makanan
sehari-hari
dengan tingkat keasaman tinggi bisa
memperbesar kemungkinan terjadinya gigi berlubang.
4.   Sistem pertahanan
gigi berupa air
liur
yang
mencegah dan
menghambat
terjadinya gigi berlubang.
5.   Flouride dan beberapa unsur
lain
yang bisa digunakan
untuk
membatasi
terjadinya gigi berlubang.
Plak   adalah   lapisan   polisakarida   semi-transparan   yang   menempel   kuat   di
permukaan gigi. Plak terbentuk setiap hari di permukaan setiap gigi. Plak secara umum
merupakan salah satu bentukan dari air liur yang tujuannya untuk melapisi dan
melindungi
gigi
kita
dari
demineralisasi.
Plak terbentuk
lebih
cepat
saat
kita
tidur,
dimana tidak ada konsumsi makanan dibandingkan dengan setelah kita makan. Hal ini
dikarenakan  pergerakan  mekanik  makanan  dan  tingginya  sekresi  air  liur  saat  kita
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter