Home Start Back Next End
  
19
Keakuratan
semua
naskah
berbahasa
Jawa
tersebut
dipertentangkan.  Tidak  dapat  disangkal  bahwa  sumber-sumber 
itu
memuat
unsur
non-historis
dan
mitos.
Beberapa
sarjana
seperti
C.C.
Berg menganggap
semua
naskah
tersebut
bukan
catatan
masa
lalu,
tetapi
memiliki arti
supernatural
dalam
hal
dapat
mengetahui
masa
depan.
Namun
demikian,
banyak
pula
sarjana
yang beranggapan
bahwa
garis
besar sumber-sumber
tersebut
dapat
diterima karena
sejalan dengan catatan
sejarah
dari
Tiongkok, khususnya
daftar
penguasa dan keadaan kerajaan yang tampak cukup pasti.
2.1.2.1.b Berdirinya Majapahit
Sebelum  berdirinya 
Majapahit, 
telah  menjadi
kerajaan paling kuat di Jawa. Hal
ini
menjadi perhatian Kubilai Khan,
penguasa 
di 
Ia 
mengirim 
utusan 
yang
bernama
Meng Chi
ke
Singhasari
yang menuntut upeti. Kertanagara,
penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir
menolak
untuk
membayar
upeti dan
mempermalukan
utusan tersebut dengan
merusak wajahnya
dan
memotong telinganya.
Kublai
Khan
marah
dan
lalu
memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293.
Ketika
itu,
adipati
diri,
sudah
membunuh
Kertanagara.
Atas
saran
Jayakatwang memberikan
pengampunan kepada
menantu
Kertanegara,
yang
datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi
hutan Tarik.
Ia membuka hutan itu
dan
membangun
desa baru.
Desa itu
dinamai
Majapahit,
yang
namanya
diambil
dari
buah
dan
rasa
"pahit"
dari
buah
tersebut.
Ketika pasukan
tiba,
Wijaya bersekutu
dengan
pasukan Mongol
untuk
bertempur melawan
Jayakatwang.
Raden
Wijaya
berbalik
menyerang sekutu
Mongolnya
sehingga
memaksa
mereka
menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-
kabut karena
mereka berada di
teritori asing.
Saat
itu
juga merupakan
kesempatan 
terakhir 
mereka 
untuk 
menangkap  angin 
agar
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter