![]() 27
2.2.3
Yayasan
Peduli
Gesang, dari
Jepang
(Perhimpunan
Dana
gesang)
Yayasan Peduli
Gesang (YPG) wadah sejumlah warga Jepang yang
memiliki
penghormatan khusus pada
Gesang, dan
mereka menghimpun
dana
untuk membantu
kehidupan
Gesang. Sebagian dari
mereka adalah
orang Jepang yang berusia di
atas 80
tahun, karena pada masa perang dahulu sudah
mengagumi lagu
Bengawan Solo.Lagu
Bengawan Solo sangat dicintai oleh
masyarakat Jepang, karena dalam liriknya
menggambarkan keramahan rakyat Indonesia terhadap masyarakat Jepang.·
Mereka berasal dari
Pulau
Shikoku, Yokohama yg
diketuai oleh Ny.
Yokoyama Kazue
(55
tahun).
Yang sebenamya ia
hanya melanjutkan
mendiang
Hirano Widodo, salah
seorang warga Jepang (tinggal di
Klaten) pengagum
Gesang yang
sudah meninggal
dunia.
Mereka datang berombongan dari
Jepang-asal Tokyo, Pulau Shikoku, Yokohama-dan
tiba
sehari sebelumnya.Setiap tahun anggota rombongan berganti-ganti, dan
sebagian
anggota tetap. Mereka menempuhjarak
ribuan
kilometer hanya untuk
mengucapkan
selamat ulang tahun
kepada Gesang.Selain mesti
membeli tiket
pesawat terbang pergi
pulang dan
mengeluarkan biaya akomodasi, mereka juga
membawa cenderamata buat
Gesang.Dari amplop berisi uang
yen
hinga
lukisan. Bahkan ada
yang
sengaja datang ke
Solo
untuk bisa
bemyanyi
(bermain piano}bersama
Gesang, ada
juga yang
menari.
2.2.4
HAMKRI (Himpunan
Artis Keroncong Indonesia)
Gambar 14:
LogoHAMKRI
Himpunan
Artis
Musik
Keroncong
(HAMKRI} didirikan
pada tanggal
13
Juni 1975,
dengan
pengesahan
Menteri
Kehakimari tertanggal
16
September 1976, No: Y.A.5/430/ll
jo.,
tambahan Berita Negara RI
tanggall9 Oktober 1976 No.
84.Pendirian HAMKRI
dipelopori oeh
Bapak R.
Maladi (Mantan
Menpora) dan
tokoh-tokoh nasional dari
berbagai Jatar
belakang, seperti, tokoh Pendidikan, Kebudayaan
dan
dari
TNI-AD,
diantaranya M.
Said
Reksohadiprodjo (tokoh
Tanman Siswa), Soediro (tokoh '45},
Ibu
|