Home Start Back Next End
  
7
Ketertarikan
terhadap
musik
sudah
terlihat sejak  masa 
kanak-kanak, terbukti dengan
koleksi piringan hitamnya yang sangat banyak, rata-rata berupa lagu  Prancis dan 
Italia
yang  berirama rumba, samba, dan tango.
Pada  1931, Ismail
Marzuki
membuat komposisi lagu
untuk pertama kalinya dengan
judul
"0 Sarinah," menandai awal keterlibatannya secara serius pada
dunia musik.
Menyusul, tahun 
1936
menjadi
anggota perkumpulan musik Lief Java, dengan
spesialisasi
gitar,
saxophone, dan
harmonium pompa.
Ciri
khas  karyanya adalah kedekatan
dengan alam  dan
lingkungan, serta 
kehidupan
-
masyarakat bawah yang  diformulasikan dalam sentuhan musik romantis penuh cinta.
Bahkan, da1am
lagu-lagu bertema peijuangan sekalipun, wama
romantis itu
tetap 
kental.
Beberapa karyanya yang  terkenal, misalnya: Keroncong Serenata
(1935), Rose/ani
(1936), Keroncong Hikayat 1001 Malam (1937), Terang Bulan (1938), Als
de
Ovehedeen, Als 't Meis is
in
de
tropen, Bandaneira, Rindu Malam (1939), Rayuan Pulau
Kelapa (1944), dan
masih
banyak lagi  hingga mencapai lebih dari  200
lagu.
Imam D.
kamus
Awalnya ia
adalah anak  band  beraliran
musik punk. Sambi! menenteng
biolanya, ia
memainkan
musik sebagai kesenangan pribadi saja. 
Mengembara dari
satu  tempat ke
tempat lain,
dari
satu  pelukanjenis musik ke
jenis  lainnya. Semuanya demi 
memuaskan
keinginan. Kesenangannya pada keroncong,
mendorong Imam 
mendirikan beberapa
orkes. Pada 
1994, bersama kawan-kawannya di
Gelanggang Seni 
Sastra dan
Film
(GSSTF) Unpad, ia
mendirikan
Orkes Keroncong Rindu Order. Ketika Rindu Order
vakum pada 1998, tak
berapa lama  ia
dan
beberapa anak
muda mendirikan
Sarekat
Krontjong (SK).
Gerard Mosterd
Kegamangan eksistensi Mosterd yang blasteran itu
juga
masih
mewamai karya 
ini.
Mosterd yang berayah Belanda dan
beribu dari
Jawa
Timur yang
dibesarkan di
Sumatera
Utara  itu
pernah belajar balet  klasik di
Royal
Conservatory, Den
Haag. Namun, dia
juga
akrab 
dengan komunitas kesenian Gugum
Gumbira sampai Sardono W
Kusumo. Titik
temu  antara Eropa  dan
Asia
itu
boleh jadi
adalah keroncong. Setidaknya keroncong
muncul dalam dua
karya Mosterd yang digelar di
Jakarta. Belum lama
ini
dia
memunculkan Keroncong Moritsku. Mosterd
memang tak
berkesan mencari titik 
temu
atau sintesa gerak  Barat-Timur. Tak  ada
kesan gerak  yang  cenderung "menjawa"
atau
sebaliknya. Dia
membiarkan dua
Jatar
belakang
kultural itu
berinteraksi secara
natural.
Andjar Any
Lahir di
Jawa Timur pada
1936, telah  menciptakan 1.050 
lagu,
jumlah yang fantastis
sehingga namanya tercatat dalam 
Museum
Rekor
Dunia-Indonesia. Anjar  Any  dikenal
sebagai seniman keroncong yang
memopulerkan
langgam Jawa  dan
membuka pintu
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter