posisi penutup tanaman keras dan kerapatannya mempengaruhi
faktor keamanan
Lereng. Penanaman vegetasi tanaman keras di kaki lereng
akan memperkuat
kestabilan lereng, sebaliknya penanaman tanaman keras di puncak lereng justru
akan menurunkan faktor keamanan lereng sehingga
memperlemah kestabilan
lereng (Hirnawan, 1993).
Penyebab lain dari kejadian longsor adalah gangguan
internal yang
datang dari dalam tubuh lereng sendiri terutama karena
ikut
sertanya peranan air dalam tubuh lereng.
d.
Naik Turunnya Muka Air tanah
Kehadiran air tanah dalam tubuh lereng biasanya menjadi masalah bagi
kestabilan lereng. Kondisi ini tak lepas dari pengaruh luar, yaitu iklim (diwakili
oleh curah hujan) yang dapat meningkatkan kadar air tanah, derajat kejenuhan,
atau
muka air
tanah. Kehadiran air tanah akan menurunkan sifat fisik dan
mekanik tanah. Kenaikan muka air tanah meningkatkan tekanan pori (m) yang
berarti memperkecil ketahanan geser dari massa lereng, terutama pada material
tanah . Kenaikan muka air tanah juga memperbesar debit air tanah dan
meningkatkan erosi di bawah permukaan (piping atau subaqueous erosion).
Akibatnya lebih banyak fraksi halus (lanau) dari masa tanah yang dihanyutkan,
ketahanan massa tanah akan menurun (Bell, 1984, dalam Hirnawan, 1993).
e.
Lereng Terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang
terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.
Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung
lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
|