Home Start Back Next End
  
43
Dari
tiga
variabel
inti
epidemiologi,
yaitu
waktu,
tempat
dan
manusia,
tempat
adalah
hal
yang
paling
sulit
untuk
dianalisa. 150
tahun
yang
lalu
pakar
kesehatan
masyarakat
mempelajari
peta
dan
dapat
menyelesaikan masalah
penganalisaan tempat. Pada tahun 1840,
Robert Cowan
menggunakan peta
untuk
menunjukan
hubungan antara demam dan kepadatan penduduk di
kota Glasgow.
Ia
menyatakan bahwa
peningkatan kematian
disebabkan karena
jumlah
imigrasi
yang
berlebihan
tanpa
adanya
peningkatan yang
sebanding
dengan
jumlah
perumahan, dan
terus
menurunnya proporsi kekayaan dari kelas
menengah. Pada
tahun
1843,
di
Glasgow
Robert
Perry
menggambarkan
6
perbedaan
prevalensi
demam
pada
lingkungan
yang
berbeda.
Ia
menunjukan sebanyak
1843
epidemi
tifus
dengan
mengindentifikasi
rumah
yang
terkena
dampak
pada
peta.  
pada
1854,
karena
setiap
ahli
epidemiologi mengetahui
bahwa
London
mengalami
epidemi
kolera.
John
Snow,
dianggap sebagai
salah
satu
bapak
epidemiologi
modern, 
melacak 
distribusi 
geografis 
kematian 
yang 
disebabkan 
kolera 
di
London,
menunjukkan
hubungan
antara
kematian
ini
dengan
pasokan
air
yang
terkontaminasi.
Ia
menghubungkan ilmu
baru
epidemiologi
dengan
penggunaan
informasi
geografis
untuk
mengungkapkan hubungan
antara
lingkungan
dan
penyakit.
Pada
tahun
1960
dan
1970,
Melvyn
Howe
menggunakan
peta
untuk
menunjukkan variasi
geografis penyebab kematian
secara
umum
dan
spesifik di
London dan
Glasgow.
Sebagai
contoh,
ia
menggambarkan dua
atau
tiga
variasi
geografis dalam kematian dari penyakit jantung
iskemik di
lingkungan kota
yang
berdekatan.
Penggunaan
komputer
untuk
menganalisis dan
menampilkan
data
geografis dimulai pada
tahun 1960, dengan mengembangkan SIG sebagai bidang
studi
multidisiplin
pada
1970-an.
Disiplin
ilmu
yang
mendasari
SIG
modern
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter