![]() 11
2.1.4 Pengembangan Komponen-komponen Dasar Sistem BRT
Sistem BRT umumnya dibuat dengan mengikuti skema yang
diperlihatkan pada Gambar 2.2. Bus-bus meninggalkan pool bus dalam rentang
waktu tertentu, dan bergerak dari satu halte ke halte berikut dalam waktu yang
relatif pendek, umumnya kurang dari 5 menit. Setiap halte umumnya dibangun
di median dari jalan sehingga satu halte bisa digunakan oleh bus-bus BRT di
dua-arah yang dilayani.
Dari Gambar 2.2 tersebut dapat diidentifikasi tiga komponen dasar
sistem BRT: pool bus, segmen jalan antar halte, dan halte bus.
Gambar 2.2 Contoh Koridor Sistem BRT
Sub-sistem Pool Bus. Sub-sistem ini didesain untuk menjadi sumber bus-bus
yang melayani suatu koridor.
Pool
bus diasumsikan berada pada ujung-ujung
suatu koridor.
Bus-bus meninggalkan
pool
bus pada rentang waktu yang
ditentukan.
Dengan demikian, entitas dalam pemodelan ini adalah bus-bus
BRT. Dalam desain sekarang ini, bus-bus diberikan beberapa atribut, yaitu:
jumlah penumpang dan nomor bus. Jadi, informasi jumlah penumpang setiap
bus disimpan sebagai data atribut.
Spesifikasi dan desain, lebih jelasnya,
diperlihatkan pada Tabel 2.1 dan Gambar 2.3. Pertama digunakan blok
kejadian berdasarkan urutan (Event-Based Sequence)
untuk memerintahkan
blok berikutnya, waktu berbasis badan generator (Time-Based Entity
Generator), untuk mengirim bus. Blok pertama ini menerima input
variabel
waktu antar-kedatangan. Berikutnya, blok
waktu berbasis badan generator
(Time-Based Entity Generator) akan mengirim bus mengikuti signal yang
diterima. Blok ketiga, waktu mulai (Start Time), digunakan untuk menandai
waktu bus meninggalkan pool.
Blok keempat, penghitung entitas (Entity
Counter), untuk menghitung dan memberi nomor bus-bus yang telah
|