Penentuan
tokoh
utama
dalam sebuah
cerita
dapat
dilakukan
dengan
cara
sebagai
berikut:
1. melihat dan mengamati apakah tokoh
itu yang paling terlibat dengan makna atau
tema.
2. paling banyak berhubungan dengan tokoh lain.
3. paling banyak memerlukan waktu penceritaan.
Selain itu
pembaca
dapat
menentukan
tokoh
utama
dengan
jalan
melihat
keseringan
pemunculannya dalam suatu cerita. Tokoh utama umumnya merupakan tokoh yang
sering diberi komentar dan dibicarakan oleh pengarangnya. Selain itu lewat judul cerita
juga dapat diketahui tokoh utamanya (Aminudin, 2002:80).
2.1.2. Penokohan dan Perwatakan
Menurut Jones dalam Nurgiyantoro (1995:165) penokohan adalah pelukisan
gambaran
yang
jelas tentang seseorang
yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
Ada dua
penggambaran perwatakan dalam prosa fiksi menurut Nurgiyantoro (1995:194-210):
1. Secara eksplositori
Teknik eksplositori sering juga disebut sebagai teknik analitis,
yaitu pelukisan
tokoh
cerita dilakukan dengan memberikan diskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung.
2. Secara dramatik
Penampilan tokoh cerita dalan teknik dramatik dilakukan secara tidak langsung.
Artinya, pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah
laku tokoh. Wujud penggambaran teknik dramatik dapat dilakukan dengan sejumlah
teknik, di antaranya adalah:
|