28
Menurut
Jones
(1989),
fakta
bahwa
variasi perilaku
berdasarkan
dari
situasi
ke
situasi lainnya mungkin tidak perlu makna bahwa perilaku adalah pengendalian dari
situasi
tetapi
juga
bahwa
orang
dapat
menafsirkan
situasi
secara
berbeda
dan
bentuk
yang
sama
dari
bentuk
rangsangan
mungkin
memancing
respon
yang
lain
dari
orang
yang
berbeda
atau
berasal
dari orang
yang
sama
dari
waktu
yang
berbeda.
Teori
sosial
kognitif
sangat
membantu
untuk
pemahaman
dan prediksi kedua perilaku dari individu
dan
kelompok
dan
mengidentifikasi
metode
pada saat perilaku bisa termodifikasi atau
berubah.
Berikut ini adalah lima kemampuan kognitif dasar yang merupakan karakteristik
manusia (Bryant, 2009: 95).
1.
Symbolising
capability.
Manusia
memiliki
kemampuan
untuk
mentransformasikan pengalaman-pengalamannya menjadi simbol-simbol dan
kemampuan untuk memproses simbol-simbol ini. Mereka dapat menciptakan
ide-ide yang melampaui pengalaman penginderaannya. Kenyataan bahwa
manusia
memiliki
kemampuan
simbolisasi
tersebut
tidak
berarti
bahwa
mereka
selalu rasional. Hasil pemikiran itu dapat baik ataupun buruk, tergantung pada
kelengkapan
informasi
yang dimilikinya. Semua symbol-simbol
yang
dikeluarkan akan ditangkap oleh penonton.
2.
Forethought
capability.
Sebagian
besar
perilaku
manusia
diatur
oleh
pemikiran
antisipatifnya
bukan
oleh
reaksinya
terhadap
lingkungannya.
Orang
mengantisipasi konsekuensi perbuatannya dan
menentukan
tujuannya
sendiri.
Pemikiran ke depan ini bukan akumulasi konsekuensi-konsekuensi terdahulu,
melainkan hasil pemikiran.
|