![]() 32
identifikasi muncul mulai dari ingin menjadi hingga berusaha menjadi seperti sang
model dengan beberapa kualitas yang lebih besar. Misalnya seorang anak yang
mengidolakan
seorang
atlit
sepakbola,
mungkin akan
meniru
atlit
tersebut
dengan
cara
menggunakan kostum yang sama dengan atlit tersebut atau
mengonsumsi
makanan
yang
dikonsumsi atlit tersebut.
Teori
kognitif
sosial
juga
mempertimbangkan
pentingnya
kemampuan
sang
"pengamat" untuk menampilkan sebuah perilaku khusus dan kepercayaan yang
dipunyainya
untuk
menampilkan perilaku
trsebut. Kepercayaan
ini disebut dengan self-
efficacy atau efikasi diri
(Bandura, 1977a) dan
hal
ini dipandang sebagai sebuah
prasayarat
kritis
dari
perubahan
perilaku.
Misalnya
dalam
kasus
tayangan
tentang
cara
pembuatan kue bika di televisi yang telah disebutkan di atas. Teori kognitif sosial
menyatakan
bahwa
tak
semua
orang
akan
belajar
membuat
kue
bika,
khususnya
bagi
mereka
yang
terbiasa
membeli
kue
bika
siap
saji
dan
mempunyai
keyakinan
bahwa
membuat kue bika sendiri
merupakan hal
yang sia-sia dan tak perlu karena
membelinya
pun
tidak
mahal
harganya.
Dalam
hal
ini
orang
tersebut
dianggap
tidak
mempunyai
tingkat efikasi diri yang cukup untuk belajar memasak kue bika dari televisi. (
Diakses
tanggal
26
Mei
2011,
pukul 09.42.
2.2.2 Konsep Minat
2.2.2.1 Pengertian Minat
Pengertian
minat
menurut
bahasa
(Etimologi),
ialah
usaha
dan
kemauan
untuk
mempelajari
(Learning)
dan
mencari
sesuatu.
Secara
(Terminologi),
minat
adalah
|