31
perilaku yang sama
dengan model. Seperti dikatakan oleh Baranowski dkk (1997),
"People develop expectations about a situation and expectations for outcomes of their
behavior before they actually encounter the situation" orang akan mengembangkan
pengharapannya
tentang
suatu
situasi
dan
pengharapannya
untuk
mendapatkan
suatu
hasil
dari perilakunya sebelum ia benar-benar
mengalamai
situasi tersebut. Selanjutnya,
seseorang
mengikat
nilai dari pengharapan tersebut dalam bentuk outcome expectancies
--
harapan akan hasil. Harapan-harapan ini memeprtimbangkan sejauh mana penguatan
tertentu
yang
diamati
itu
dipandang
sebagai
sebuah
imabalan/penghargaan
atau
hukuman.
Misalnya,
orang
memang
menganggap bahwa perilaku artis penyanyi yang
membintangi
video porno
memang
pantas dihukum,
tetapi
teori
kognitif sosial
juga
mempertimbangkan kemungkinan perilaku
yang sama
yang dilakukan orang
lain dalam
video porno tersebut mendapatkan imbalan misalnya berupa simpati atau bahkan tak
diajukan ke pengadilan karena
dianggap sebagai korban, meski pada saat melakukan
adegan video porno tersebut ia dan si arti penyanyi yang dihukum itu sama-sama
melakukannya
dengan
sadar.
Hal
ini
akan
memengaruhi
sejauh
mana
proses
belajar
sosial akan terjadi.
Konsep-konsep yang telah dikemukakan merupakan proses dasar dari
pembelajaran dalam teori kognitif sosial. Meskipun demikian, terdapat beberapa konsep
lain
yang
dikemukakan
teori
ini
yang
akan memengaruhi
sejauh
mana
belajar
sosial
berperan. Salah satu tambahan yang penting bagi teori ini adalah konsep identifikasi
(indentification)
dengan
model
di
dalam media.
Secara
khusus
teori
kognitif
sosial
menyatakan bahwa jika seseorang merasakan hubungan psikologis yang kuat dengan
sang
model, proses belajar sosial
akan
lebih terjadi. Menurut
White (1972: 252)
|