Stimulus
(rangsang)
yang
diberikan
pada
organisme
dapat
diterima
atau ditolak.
Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak
berarti
stimulus
itu
tidak
efektif
mempengaruhi
perhatian
individu
dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima
oleh organisme
berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.
Apabila
stimulus
telah
mendapat
perhatian
dari
organisme
(diterima)
maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses
berikutnya.
Setelah
itu
organisme
mengolah
stimulus
tersebut
sehingga
terjadi
kesediaan untuk bertindak demi stimulus
yang
telah
diterimanya
(bersikap).
Akhirnya
dengan
dukungan
fasilitas
serta
dorongan
dari
lingkungan
maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu
tersebut (perubahan perilaku).
Selanjutnya teori ini
mengatakan bahwa perilaku dapat
berubah hanya apabila stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar
melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus
semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan
organisme.
Dalam meyakinkan
organisme
ini,
faktor
reinforcement
memegang peranan penting.
Dalam
proses
perubahan
sikap
tampak
bahwa
sikap
dapat
berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.
|