Home Start Back Next End
  
33
Gambar 2.1
Model S – R
Stimulus
  Respons
(Mulyana, 2009 : 143)
Model inilah yang kemudian mempengaruhi suatu teori klasik komunikasi yaitu
Hypodermic Needle atau teori jarum suntik.
Model ini mempunyai asumsi bahwa
komponen – komponen komunikasi (komunikator, pesan, media)amat perkasa dalam
mempengaruhi komunikasi. Disebut model Jarum Hipodermik karena dalam model
ini dikesankan seakan –
akan komunikasi “disuntuikkan” langsung ke dalam jiwa
komunikan. 
Model ini sering juga disebut “Bullet Theory” (Teori Peluru) karena komunikan
dianggap secara pasif menerima berondongan pesan –
pesan komunikasi. Variabel
efek diukur pada segi kognitif (perubahan pendapat, penambahan pengetahuan,
perubahan kepercayaan), segi afektif (sikap, perasaan, kesukaan), dan segi
behavioral (perilaku atau kecenderungan perilaku). (Rakhmat, 2009 : 62 & 64)
Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak.
Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif
mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima
oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter