Home Start Back Next End
  
6
BAB 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian
Obyek
pada
penelitian ini
adalah
beton
dengan
tambahan
bahan
EPS
(Expanded
Polystyrene)
sebagai
bahan
subtitusi parsial
agregat
halus.
Mulai
dari
komposisi beton,
persentase subtitusi,
sampai
kepada
kuat
tekan
beton
yang
dihasilkan
dan
dibandingkan
dengan
nilai
kuat
tekan
beton
konvensional
tanpa
bahan
tambahan pada
umur pemeliharaan telah
mencapai 28
hari.
Pada penelitian
kali ini nilai kuat tekan beton (fc) yang direncanakan adalah sebesar 25 MPa.
2.2
Beton
Beton
merupakan material
konstruksi
yang
paling
banyak
digunakan saat
ini,
baik
itu
dalam
konstruksi
bangunan,
jalan,
bendungan,
dan
lain-lain.
Beton
terbentuk
dari
percampuran
antara
agregat
kasar,
agregat
halus,
semen,
dan
air.
Fungsi
utama
beton
adalah
sebagai
penahan beban
yang
bekerja
di
atasnya,
sehingga
dalam
perancangan
beton
harus
terlebih
dahulu
dihitung
besar
beban
yang akan bekerja
nantinya serta kualitas dari bahan pembentuk beton
itu sendiri.
Mutu kuat tekan beton pada umumnya dilambangkan dengan K atau fc. K atau fc
adalah kekuatan
tekan, dimana dari
sejumlah besar
hasil-hasil
pemeriksaan benda
uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan
yang kurang dari
itu
terbatas sampai 5%
saja.
Yang
membedakan adalah
bentuk
benda
uji.
Untuk
K,
benda
uji
yang
digunakan
adalah
kubus,
sedangkan
f’c
menggunakan benda
uji
silinder.
Berdasarkan SNI – 2847 – 2002 pasal 7.1 dan 23.2, nilai fc
beton yang digunakan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter