36
kendali pengolahan lahan, atau menjemput sawah-sawah yang tergadai. Uang
dari para perantau biasanya juga dipergunakan untuk memperbaiki sarana-sarana
nagari, seperti mesjid, jalan, ataupun pematang sawah.
Beberapa faktor pendorong kebiasaan ini diantaranya(Julius, 2004:10);
Faktor Budaya
para perantau yang pulang kampung halaman, biasanya akan
menceritakan pengalaman merantau kepada anak-anak kampung.
Daya tarik kehidupan perantau inilah yang sangat berpengaruh
dikalangan masyarakat Minang sedari dari kecil. Siapa pun yang
tidak pernah mencoba pergi merantau, maka ia akan di perolok-olok
oleh teman-temannya. Hal inilah yang membuat kaum pria Minang
lebih memilih untuk merantau. Tapi kini wanita Minang pun sudah
lazim untuk merantau.
Faktor Alam
pertambahan penduduk yang tidak seimbang membuat
sumber daya alam yang menjadi penghasilan utama mereka tidak
cukup dalam memberi hasil untuk memenuhi kebutuhan bersama,
karena harus dibagi bersama beberapa keluarga.
Faktor Pendidikan
menimba ilmu merupakan salah satu alasan orang
Minangkabau untuk pergi merantau. Tradisi ini telah lama dilakukan
orang Minang. Dahulu mereka pergi merantau untuk mendalami ilmu
agama.
|